
BERITATERBERITA – Fenomena TikTok Affiliate terus menarik perhatian banyak orang sebagai cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan, bahkan hingga jutaan rupiah setiap harinya.
Namun, tidak sedikit pemula yang merasa kesulitan untuk meraih penjualan pertama atau yang biasa disebut “pecah telur”.
Sebuah video dari kanal YouTube Hendra setyo memberikan pencerahan terkait kesalahan-kesalahan umum yang sering dilakukan para pemula dan tips penting untuk menghindarinya agar sukses di TikTok Affiliate.
Video berjudul “UPDATE TERBARU! SUSAH PECAH TELUR DI TIKTOK? STOP HINDARI KESALAHAN INI! Tips Tiktok Affiliate-bisa dapat penghasilan 4 sampai 5 juta setiap hari dari tiktok affiliate” ini memberikan panduan komprehensif bagi siapa saja yang ingin memulai atau sedang berjuang di dunia TikTok Affiliate.
Menurut Hendra Setyo, pemahaman fundamental, pola pikir yang benar, dan konsistensi adalah kunci utama kesuksesan.
Lantas, apa saja kesalahan yang harus dihindari dan tips yang perlu diperhatikan?
Salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan pemula adalah mengunggah konten yang masih acak dan tidak fokus pada satu kategori atau niche.
Meskipun TikTok tidak melarang pengguna untuk memiliki banyak kategori konten, Hendra Setyo sangat menganjurkan untuk fokus pada satu niche terlebih dahulu, terutama bagi para pemula.
Kebanyakan pemula masih galau dan sering berpindah-pindah topik, mulai dari peralatan rumah tangga, elektronik, hingga pakaian bayi.
Hendra menyarankan, jika ingin mencoba berbagai niche, lebih baik membuat beberapa akun TikTok yang berbeda untuk setiap kategori.
Pengalamannya menunjukkan bahwa sulit bagi akun pemula untuk langsung sukses dengan konten lintas kategori dalam waktu singkat.
Meskipun ada beberapa kasus keberhasilan lintas kategori, jumlahnya sangat kecil dan seringkali tidak berkelanjutan.
TikTok sangat menghargai kreator konten yang aktif dan konsisten.
Hendra Setyo menyarankan agar pemula mengunggah minimal satu video setiap hari.
Namun, ia bahkan merekomendasikan untuk mengunggah 3 hingga 10 video per hari jika memungkinkan.
Asalkan konten-konten tersebut tetap berkualitas, mengandung “hook” yang menarik perhatian, penjelasannya jelas, pencahayaannya baik, dan audionya jernih, mengunggah banyak video dalam sehari justru bisa sangat efektif dan tidak dianggap spam.
Hendra sendiri mengaku pernah sangat aktif mengunggah hingga 10 video per hari di awal-awal membangun akunnya.
Konsistensi ini terbukti membuahkan hasil, di mana akunnya kini telah memiliki ribuan video dan menghasilkan omzet serta komisi yang fantastis setiap harinya.
Hendra Setyo menekankan bahwa mindset atau pola pikir yang benar adalah fondasi penting dalam meraih kesuksesan di TikTok Affiliate.
Pemula seringkali merasa minder atau mencari-cari alasan atas kesuksesan orang lain, padahal seharusnya mereka fokus pada keunggulan yang mereka miliki.
Setiap orang pasti memiliki kelemahan, namun juga memiliki kelebihan. Kelebihan seperti kerja keras, konsistensi, dan disiplin ternyata tidak semua orang bisa memilikinya dan membutuhkan latihan serta pembiasaan diri.
Hendra selalu mengingatkan para pemula untuk memperbanyak stok video agar tetap bisa konsisten mengunggah meskipun sedang sibuk atau memiliki halangan lain.
Ia juga menyarankan untuk bergabung dengan komunitas atau grup positif yang saling mendukung dan memotivasi agar tidak mudah menyerah di tengah jalan.
Banyak pemula yang terlalu fokus pada kemampuan teknis seperti kualitas video, editing yang rumit, atau animasi yang menarik.
Meskipun kemampuan teknis penting, Hendra Setyo mengingatkan bahwa fundamental seperti mindset, konsistensi, dan pemahaman dasar tentang affiliate marketing jauh lebih krusial, terutama di awal perjalanan.
Buktinya, banyak kreator dengan kemampuan teknis biasa saja namun bisa meraih omzet stabil karena memiliki mindset yang kuat dan konsisten dalam berkarya.
Kesalahan lain yang sering dilakukan pemula adalah terlalu sering melihat analitik seperti jumlah views dan penonton.
Meskipun analitik penting untuk evaluasi, terlalu terpaku pada angka-angka di awal justru bisa membuat semangat menurun jika hasilnya tidak sesuai harapan.
Hendra menyarankan agar pemula fokus pada konsistensi mengunggah konten terlebih dahulu. Setelah 3 bulan konsisten, barulah mulai mempertimbangkan untuk menganalisis data dan mencari cara untuk meningkatkan performa.
Hendra Setyo juga menyoroti perubahan tren konten di TikTok.
Konten berupa slideshow gambar atau capture dari toko online sudah tidak efektif lagi.
TikTok selalu melakukan pembaruan, dan kreator dituntut untuk membuat video original.
Bagi pemula yang kesulitan mendapatkan sampel produk, Hendra menyarankan untuk membuat video dengan barang-barang yang ada di rumah terlebih dahulu, meskipun tidak sesuai dengan niche yang diinginkan. Tujuannya adalah untuk menghasilkan uang terlebih dahulu, dan seiring berjalannya waktu, mereka bisa mengajukan sampel gratis atau membeli produk sesuai niche yang diminati.
Hendra Setyo menyimpulkan bahwa kesuksesan di TikTok Affiliate membutuhkan proses yang panjang, terutama bagi para pemula.
Jangan terlalu menargetkan hasil yang instan. Fokus pada latihan konsistensi, membangun mental yang kuat, dan terus belajar serta beradaptasi dengan perubahan tren di TikTok. (Red)