Misteri Kapal Karam Abad ke 17 Terpecahkan: Arkeolog Temukan Emas dan Perak Senilai Rp 32 Triliun di Perairan Portugal

Arkeolog bernama Alexandre Monteiro ini menemukan harta karun tersebut secara tidak sengaja (Foto: Istimewa)

Total nilai harta karun yang terpendam di bawah laut ini mungkin mencapai sekitar 60 miliar dolar Amerika Serikat, atau setara dengan sembilan ratus enam puluh triliun Rupiah Indonesia.

Meskipun jumlah uang yang terkandung dalam bangkai kapal ini sangat besar, proses pengambilannya tidaklah sederhana dan seringkali menimbulkan kerumitan. Ada banyak cerita tentang penemuan harta karun laut yang berujung pada gugatan hukum yang kompleks, bahkan hukuman penjara yang panjang.

Salah satu contohnya adalah kisah kapal bernama Prince de Conty yang tenggelam akibat badai dahsyat di dekat sebuah pulau di Brittany pada tahun 1746. Kapal tersebut membawa muatan berupa teh, keramik, dan 100 batang emas. Pemilik kapal tentu saja berusaha menyelamatkan muatannya, namun upaya tersebut sangat sulit dilakukan pada abad ke-18.

Kapal Prince de Conty baru ditemukan lebih dari 200 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1975, oleh sekelompok orang Prancis. Mereka langsung mengambil semua barang berharga yang mereka temukan, termasuk emas. Namun, tindakan ini menimbulkan masalah hukum karena di Prancis, setiap penemuan benda bersejarah wajib dilaporkan kepada pihak berwenang setempat dalam waktu 48 jam.

Meskipun kelompok penemu ini melaporkan penemuan mereka, mereka hanya melaporkan penemuan meriam berkarat dan menyembunyikan emas yang mereka jual. Pada saat itu, satu batang emas diperkirakan bernilai antara 15.000 hingga 231.000 dolar Amerika Serikat, atau setara dengan dua ratus empat puluh juta Rupiah Indonesia hingga tiga miliar enam ratus sembilan puluh enam juta Rupiah Indonesia.

Pihak berwenang Prancis membutuhkan waktu hampir 50 tahun untuk mendapatkan kembali emas curian tersebut, dan tidak semua emas berhasil ditemukan. Sebagian emas bahkan dibeli oleh pasangan lansia yang tinggal di Florida, Amerika Serikat.

Kasus ini sangat serius hingga mereka didakwa atas tuduhan pencucian uang, kejahatan terorganisir, dan perdagangan barang budaya. Para penjarah juga sempat menjual beberapa batangan emas ke koleksi British Museum.

Kisah lain yang menarik adalah tentang kapal uap SS Central America yang berlayar dari Panama ke California dan sebaliknya pada tahun 1850-an. Pada masa demam emas California, banyak orang membawa emas mereka melalui jalur laut yang berbahaya.

Pada tahun 1857, kapal SS Central America mengangkut 578 penumpang dan sekitar 10 ton emas. Namun, kapal tersebut tenggelam akibat badai, dan hanya sedikit penumpang yang selamat. Sekitar 100 hingga 105 juta dolar Amerika Serikat dalam bentuk emas, atau setara dengan satu triliun enam ratus miliar Rupiah Indonesia hingga satu triliun enam ratus delapan puluh miliar Rupiah Indonesia, ikut tenggelam bersama kapal tersebut.

Pada tahun 1988, sekelompok investor dari Columbus mendanai proyek penelitian untuk mencari bangkai kapal SS Central America. Penelitian ini dipimpin oleh Tommy Thompson, yang sangat terobsesi dengan ide menemukan kapal karam yang sarat emas ini.

Halaman: 1 2 3 4
Rekomendasi