
Setelah bertahun-tahun mencari, Tommy akhirnya berhasil menemukan lokasi pasti kapal tersebut di kedalaman 2.286 meter di bawah permukaan Samudera Atlantik. Pengambilan emas dari kedalaman tersebut membutuhkan teknologi yang sangat canggih.
Sebanyak 161 investor mendanai petualangan Tommy Thompson dengan harapan mendapatkan keuntungan yang besar. Namun, masalah muncul ketika 39 perusahaan asuransi mengajukan gugatan terhadap tim penelitian setelah emas berhasil diangkat.
Perusahaan-perusahaan ini mengklaim bahwa mereka telah mengasuransikan muatan SS Central America pada masanya dan berhak atas kompensasi setelah penemuan kembali emas tersebut. Meskipun sempat terjadi perselisihan, pengadilan akhirnya memutuskan bahwa 92% emas tersebut diberikan kepada tim penelitian.
Masalah tidak berhenti di situ. Para investor merasa ditipu oleh Tommy Thompson yang kemudian melarikan diri membawa 4,16 juta dolar Amerika Serikat dan 500 koin emas, tanpa memberitahukan keberadaannya. Kisah-kisah seperti ini menjadi alasan mengapa banyak negara memiliki aturan ketat untuk melindungi properti budaya bawah air, termasuk bangkai kapal.
Meskipun demikian, ada juga penemuan harta karun maritim yang dilakukan tanpa melanggar aturan. Contohnya adalah kapal uap SS City of Cairo yang tenggelam pada tahun 1929 dengan membawa 2.000 kotak koin perak seberat 122 ton.
Sebuah perusahaan bernama Deep Ocean Search berhasil mengambil koin-koin tersebut dari kedalaman 5.155 meter. Sebagian besar koin perak tersebut, senilai 34 juta Pound Sterling, diserahkan kepada kas negara Inggris, dan Deep Ocean Search juga menerima bagiannya. Kabar baiknya, beberapa koin tersebut dapat dibeli secara legal oleh para kolektor.
Membeli harta karun mungkin menjadi pengalaman yang paling mendekati sensasi penemuan arkeologi bawah laut. Meskipun merampok kapal karam penuh emas adalah tindakan kriminal di banyak negara atau mustahil secara finansial bagi kebanyakan orang, masih ada harapan untuk menemukan kekayaan di laut. Diperkirakan ada sekitar 771 triliun dolar Amerika Serikat dalam bentuk emas yang tergeletak di dasar laut tanpa pemilik.
Emas ini bercampur dengan mineral di dalam air laut, dengan konsentrasi sekitar tiga per miliar gram emas per liter air laut. Sangat sulit untuk mengekstrak partikel emas sekecil itu dari dalam air, meskipun ada beberapa upaya yang pernah dilakukan, termasuk penipuan di masa lalu.
Jika benar-benar ingin mendapatkan emas dalam jumlah besar, seseorang mungkin bisa mencoba mengekstraknya dari inti bumi yang diperkirakan mengandung 1,6 kuadriliun ton emas, 16 kali lebih banyak dari yang pernah ditambang manusia sepanjang sejarah. Namun, tantangannya adalah belum ada teknologi yang memungkinkan untuk menjelajah ke sana. (Red)
Sumber: Youtube/Sisi Terang