
BERITATERBERITA – Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, dengan sigap memberikan tanggapannya terhadap keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang memberlakukan tarif sebesar 25 persen untuk impor mobil.
Tarif yang menurut pernyataan Trump akan mulai berlaku pada 3 April 2025 mendatang, menjadi pukulan telak bagi industri otomotif Eropa dan menandai eskalasi terbesar dalam perang dagang yang diprakarsai oleh Trump.
Kebijakan tarif ini diperkirakan akan membawa konsekuensi ekonomi global yang sangat signifikan dan berpotensi merugikan banyak pihak.
“Saya sangat menyesalkan keputusan Amerika Serikat untuk memberlakukan tarif pada ekspor otomotif Eropa,” ujar von der Leyen dalam sebuah pernyataan resmi yang dikeluarkan pada Rabu malam waktu setempat.
Dalam pernyataannya, von der Leyen menekankan bahwa “Tarif adalah pajak buruk bagi bisnis dan lebih buruk lagi bagi konsumen di Amerika Serikat dan Uni Eropa.”
Ia juga menyatakan bahwa pihak Eropa akan melakukan kajian mendalam terhadap tarif-tarif yang baru diumumkan tersebut, serta mengantisipasi kemungkinan adanya kebijakan lebih lanjut yang akan dikeluarkan oleh Gedung Putih dalam beberapa hari ke depan.
Presiden Trump sendiri sebelumnya telah beberapa kali menunda atau bahkan membatalkan penerapan tarif terhadap sekutu maupun musuh Amerika Serikat sejak ia menjabat pada tanggal 20 Januari yang lalu.
“Kami telah menandatanganinya hari ini,” kata Trump mengenai tarif proteksionis tersebut. “Tarif ini mulai berlaku pada tanggal 2 April. Kami mulai menagih pada tanggal 3 April.”
Meskipun pemilihan kata yang digunakan oleh von der Leyen terkesan sangat hati-hati dan diplomatis, tersirat dengan jelas bahwa Uni Eropa siap untuk mengambil langkah balasan jika diperlukan.
“Uni Eropa akan terus mengupayakan solusi melalui negosiasi, sambil tetap menjaga kepentingan ekonominya,” tegasnya.
Lebih lanjut, von der Leyen menyatakan, “Sebagai kekuatan perdagangan utama dan komunitas yang solid yang terdiri dari 27 negara anggota, kami akan bersama-sama melindungi para pekerja, bisnis, dan konsumen di seluruh Uni Eropa.”
Tarif yang akan mulai berlaku pada 3 April mendatang dipastikan akan memberikan dampak yang besar bagi industri mobil Eropa, yang selama ini menjadi salah satu pemain kunci di pasar global.
Jika kebijakan tarif ini benar-benar diterapkan, dampaknya tidak hanya akan dirasakan di Eropa, tetapi juga di seluruh dunia, mengingat volume perdagangan mobil internasional yang sangat besar. (Red)