Ketegangan Meningkat: Konflik Israel-Suriah Ancam Stabilitas Timur Tengah!

Konflik Israel-Suriah Ancam Stabilitas Timur Tengah (Foto: Red Flag)

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, turut memberikan peringatan terkait situasi yang memanas ini.

Dalam kunjungannya ke Israel pada hari Selasa, Kallas menyatakan kekhawatirannya bahwa serangan Israel ke wilayah Suriah berpotensi memicu eskalasi konflik yang lebih luas.

“Kami (Uni Eropa) merasa bahwa hal ini tidak perlu dilakukan, karena Suriah saat ini tidak menyerang Israel,” tegas Kallas dalam sebuah konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar.

Meski demikian, secara resmi, pemerintah Israel memiliki alasan tersendiri terkait tindakan mereka di wilayah perbatasan.

Israel mengklaim bahwa mereka tidak hanya berupaya memastikan keamanan mereka sendiri dengan menargetkan pangkalan militer dan amunisi yang ditinggalkan oleh rezim Assad.

Lebih dari itu, Israel juga menyatakan bahwa mereka bertindak untuk melindungi kelompok-kelompok minoritas yang ada di Suriah.

Suriah merupakan negara dengan populasi sekitar 25 juta jiwa yang memiliki latar belakang yang sangat beragam.

Keragaman ini mencakup berbagai etnis dan agama yang berbeda.

Sayangnya, konflik berkepanjangan dan perang saudara yang terjadi selama bertahun-tahun telah menyebabkan perpecahan di antara berbagai kelompok masyarakat Suriah.

Menurut analisis Andreas Krieg, sudah menjadi rahasia umum bahwa sejumlah kepentingan asing turut mendorong perpecahan tersebut.

Tujuannya diduga untuk memuluskan misi dan kepentingan mereka di wilayah tersebut.

“Kita telah melihat Rusia memaksakan narasi yang menentang (milisi pemberontak) Hayat Tahrir al-Sham, atau HTS, yang mencoba ‘melindungi’ umat Kristiani saat Natal. Kita telah melihat Iran mengatakan bahwa mereka adalah ‘pelindung Syiah’ di Suriah dan Israel melakukan hal yang sama dengan mengatakan bahwa kami di sini untuk ‘membela’ Druze,” jelas Krieg.

Komunitas Druze merupakan sebuah sekte agama minoritas yang unik di wilayah Timur Tengah.

Sistem doktrin mereka dikenal eklektik, menggabungkan berbagai elemen kepercayaan.

Diperkirakan terdapat sekitar 150.000 warga Druze di Israel yang memiliki kewarganegaraan Israel.

Mereka secara teratur bertugas di militer Israel dan dianggap sangat loyal kepada negara tersebut.

Halaman: 1 2 3
Rekomendasi