Terungkap! Bukan Donald Trump, Inilah Sosok Politisi Paling Populer di Amerika Serikat Berdasarkan Data Terbaru

Sanders dan Trump (Foto: Ist)

BERITATERBERITA – Sebuah analisis data terbaru yang dilakukan oleh seorang jurnalis Amerika Serikat berhasil mengungkap sosok politisi yang saat ini memegang predikat paling populer di negara tersebut.

Hasilnya cukup mengejutkan banyak pihak, karena nama yang muncul bukanlah Presiden Donald Trump, yang selama ini dikenal memiliki basis pendukung yang kuat.

G. Elliott Morris, seorang jurnalis yang dikenal dengan keahliannya dalam bidang jajak pendapat pemilu dan analisis prediktif, membagikan temuannya ini melalui situs web pribadinya.

Morris menjelaskan bahwa ia mengumpulkan semua pertanyaan dari jajak pendapat yang dilakukan oleh YouGov dan The Economist dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut secara khusus meminta para pemilih untuk mengungkapkan pandangan mereka terhadap sejumlah tokoh politik terkemuka di Amerika Serikat, termasuk para kandidat potensial untuk pemilihan tahun dua ribu dua puluh delapan.

“Kemudian saya memilih tokoh-tokoh penting, dan membuat grafik peringkat yang mereka suka dan senangi (persentase orang dewasa yang mengatakan bahwa mereka memandang orang/partai tersebut secara positif dikurangi persentase yang mengatakan bahwa mereka memandang orang/partai tersebut secara tidak positif) pada hasil terbaru,” ungkap Morris.

Berdasarkan analisis data yang komprehensif tersebut, terungkap bahwa Senator Bernie Sanders, seorang tokoh politik dari Partai Demokrat, menduduki posisi puncak sebagai politisi paling populer di Amerika Serikat.

Sebanyak empat puluh enam persen orang dewasa yang menjadi responden dalam jajak pendapat tersebut menyatakan bahwa mereka memiliki pandangan positif terhadap Sanders. Sementara itu, tiga puluh sembilan persen responden lainnya memiliki pandangan yang tidak positif.

Fakta menarik lainnya yang terungkap dari analisis ini adalah bahwa Sanders juga sangat disukai oleh berbagai kelompok demografi, termasuk kaum muda (dengan selisih hampir dua puluh poin), pemilih dengan tingkat pendapatan rendah, kelompok moderat, pemilih independen, pemilih Hispanik, pemilih kulit hitam, dan juga kaum pria.

Bahkan, popularitas Sanders di kalangan pemilih kulit putih hanya terpaut dua poin dari tokoh politik lain yang menjadi pesaingnya.

Morris dalam tulisannya di situs webnya menyampaikan sebuah teori mengenai daya tarik lintas partai yang dimiliki oleh Sanders. Ia berpendapat bahwa penekanan Sanders pada kritik terhadap sistem yang ada menjadi salah satu faktor utama.

Menurut Morris, kritik terhadap sistem ini sangat relevan bagi kaum muda pada tahun dua ribu enam belas, dan hal ini juga membuat mereka terbuka terhadap daya tarik Trumpisme pada tahun dua ribu dua puluh empat (terutama setelah terjadinya inflasi pada tahun dua ribu dua puluh dua hingga dua ribu dua puluh tiga).

Kampanye Sanders yang menentang konsensus neoliberal dinilai cukup persuasif bagi banyak pemilih, terutama kaum muda, yang merasa bahwa sistem yang berlaku saat ini telah mengecewakan mereka.

Morris menambahkan bahwa Trump menjadi representasi suara bagi kelompok ini pada tahun dua ribu dua puluh empat, sama halnya dengan Sanders pada pemilihan pendahuluan tahun dua ribu enam belas (dan sampai batas tertentu pada pemilihan umum tahun dua ribu enam belas). Ia menyarankan agar Partai Demokrat dapat mengambil pelajaran berharga dari fenomena ini.

Lebih lanjut, analisis tersebut juga menemukan bahwa Elon Musk, seorang tokoh terkemuka di bidang teknologi, merupakan pejabat utama yang paling tidak populer di kalangan pemilih Partai Republik. Selain itu, Alexandria Ocasio-Cortez dan Pete Buttigieg juga tercatat memiliki tingkat popularitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan Trump dan JD Vance. (Red)

Rekomendasi