Konfrontasi di Laut: Kapal Taiwan dan Tiongkok Terlibat Tabrakan, Apa Dampaknya Terhadap Hubungan Kedua Negara?

Angkatan Laut Taiwan mengonfirmasi bahwa kapal pendarat mereka yang bernama Chung Ho bertabrakan dengan kapal pukat ikan Tiongkok dengan nomor lambung Minlianyu 61756. (Foto: South China Morning Post)

BERITATERBERITA – Sebuah insiden yang melibatkan kapal Angkatan Laut Taiwan dan sebuah kapal penangkap ikan asal Tiongkok terjadi di perairan lepas pantai Taiwan bagian tengah pada hari Kamis, 27 Maret 2025,  waktu setempat.

Peristiwa ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua pihak militer, menambah daftar panjang insiden yang terjadi di kawasan sensitif tersebut.

Angkatan Laut Taiwan mengonfirmasi bahwa kapal pendarat mereka yang bernama Chung Ho bertabrakan dengan kapal pukat ikan Tiongkok dengan nomor lambung Minlianyu 61756.

Tabrakan tersebut terjadi tepat setelah tengah malam pada hari Kamis, , 27 Maret 2025, di lokasi yang berjarak sekitar empat puluh lima mil laut atau setara dengan delapan puluh tiga kilometer di lepas pantai Taichung, Taiwan.

Taichung sendiri merupakan pelabuhan terbesar kedua di pulau Taiwan yang terletak di Selat Taiwan, dan lokasi tabrakan tersebut berada sekitar sembilan mil laut di luar zona yang disebut sebagai “perairan terlarang“.

Pihak Angkatan Laut Taiwan melalui sebuah pernyataan resmi menyatakan bahwa tidak ada korban luka yang dilaporkan dalam insiden tabrakan antara kedua kapal tersebut.

Selain itu, Angkatan Laut Taiwan juga menambahkan bahwa kerusakan yang dialami selama insiden tersebut tidak memengaruhi “keselamatan navigasi” dari kapal Chung Ho.

Saat ini, sebuah investigasi telah diluncurkan secara menyeluruh untuk menentukan penyebab pasti dari tabrakan tersebut serta menetapkan tanggung jawab atas terjadinya insiden ini.

Pemerintah Tiongkok mengklaim Taiwan, yang saat ini memiliki pemerintahan sendiri, sebagai sebuah provinsi yang memisahkan diri dan pada akhirnya akan kembali menjadi bagian dari wilayah daratan Tiongkok. Bahkan, Tiongkok tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan militer untuk mencapai tujuan reunifikasi tersebut.

Namun, klaim Beijing tersebut ditolak mentah-mentah oleh pihak Taiwan, yang memandang diri mereka sebagai entitas yang berbeda dari Tiongkok dan menuduh pemerintah Tiongkok daratan melakukan berbagai bentuk intimidasi.

Serangkaian insiden maritim yang terjadi baru-baru ini di sepanjang jalur perairan sempit yang memisahkan Taiwan dan Tiongkok telah semakin memperburuk ketegangan diplomatik antara kedua belah pihak.

Sebagai contoh, pada bulan Agustus tahun dua ribu dua puluh empat, tiga orang awak kapal penangkap ikan asal Tiongkok dilaporkan hilang setelah kapal mereka bertabrakan dengan sebuah kapal tak dikenal di perairan sekitar enam setengah mil laut atau dua belas kilometer di lepas pantai Kepulauan Kinmen.

Insiden tersebut terjadi tidak lama setelah insiden fatal lainnya yang melibatkan sebuah kapal Tiongkok dan tentara Taiwan pada tanggal empat belas Februari di tahun yang sama, yang juga memicu perselisihan diplomatik yang cukup panas antara Taipei dan Beijing.

Dalam insiden sebelumnya, sebuah kapal penangkap ikan Tiongkok terbalik di dekat Pulau Kinmen Taiwan ketika dikejar oleh Pasukan Penjaga Pantai Taiwan karena diduga melakukan pelanggaran berupa memasuki perairan terlarang tanpa izin.

Peristiwa tragis tersebut mengakibatkan kematian dua orang nelayan Tiongkok. Sementara itu, dua orang lainnya yang selamat sempat ditahan sebelum akhirnya dideportasi kembali ke Tiongkok.

Pemerintah Taiwan sendiri telah mengidentifikasi tahun 2027 sebagai kerangka waktu potensial bagi kemungkinan invasi skala penuh oleh Tiongkok.

Informasi ini terungkap dalam dokumen yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Taiwan pada hari Selasa lalu, 25 Maret 2025, ketika para anggota parlemen dan pejabat tinggi negara diberikan pengarahan mengenai latihan pertahanan terbesar yang akan datang. Latihan perang tersebut akan mensimulasikan serangan oleh militer Tiongkok terhadap pasukan Taiwan dalam kalender tahunan mereka. (Red)

Rekomendasi