Viral di TikTok: Kapal Perang Taiwan Isi Bahan Bakar dari Kapal AS? Latihan Militer Rahasia Terbongkar?

Nomor lambung kapal tersebut, yaitu “1401”, yang mengidentifikasikannya sebagai kapal dari Angkatan Laut Taiwan (Foto: USNI News)

BERITATERBERITA – Sebuah video TikTok berjudul “Kapal Bantu Angkatan Laut AS Bersiap Isi Bahan Bakar Kapal Taiwan” mendadak viral di Taiwan pada tanggal 21 Maret 2025.

Meskipun video tersebut awalnya diunggah pada 18 Februari, namun baru sebulan kemudian video ini mulai mendapatkan perhatian luas di Taiwan.

Fenomena ini memicu berbagai spekulasi mengenai potensi kerjasama militer antara Amerika Serikat (AS) dan Taiwan.

Rekaman dalam video TikTok tersebut memperlihatkan sebuah kapal pengisian ulang milik Angkatan Laut AS berlayar di depan kapal lain yang menyerupai kapal pendarat dok kelas San Antonio milik Angkatan Laut AS.

Namun, terdapat satu detail penting yang menarik perhatian: nomor lambung kapal tersebut, yaitu “1401”, yang mengidentifikasikannya sebagai kapal dari Angkatan Laut Taiwan.

Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah ini merupakan indikasi latihan militer gabungan atau operasi logistik bersama.

Pengunggah video, yang mengidentifikasi dirinya sebagai seorang Perwira Dek Pelaut Niaga yang bekerja sama dengan Komando Angkutan Laut Militer (Military Sealift Command/MSC) Angkatan Laut AS, mengklaim telah merekam adegan tersebut selama operasi berlangsung.

MSC adalah organisasi Angkatan Laut AS yang bertanggung jawab atas pengoperasian kapal-kapal non-tempur berawak sipil yang menyediakan dukungan logistik penting, seperti pengisian ulang dan transportasi, untuk pasukan angkatan laut.

Keterlibatan MSC dalam insiden ini semakin menambah misteri dan spekulasi.

Spekulasi mengenai aktivitas militer gabungan antara Angkatan Laut AS dan Taiwan bukanlah hal baru.

Pada tanggal 14 Mei 2024, Reuters mengutip sumber anonim yang mengklaim bahwa latihan militer gabungan rahasia antara kedua angkatan laut telah terjadi di Pasifik pada bulan April sebelumnya.

Meskipun kerjasama militer antara AS dan Taiwan sudah diketahui oleh publik Taiwan, sebagian besar detailnya tetap dirahasiakan.

Amerika Serikat secara tradisional sangat berhati-hati dalam menghindari interaksi militer terbuka dengan Taiwan, meskipun menjadi pemasok senjata utama pulau tersebut berdasarkan Undang-Undang Hubungan Taiwan.

Kebijakan ini diambil untuk menjaga stabilitas di kawasan Laut China Selatan dan menghindari provokasi terhadap Tiongkok.

Namun, video TikTok ini memunculkan kembali pertanyaan tentang sejauh mana kerjasama militer AS dan Taiwan berlangsung.

Reaksi dari para pejabat Taiwan terhadap video tersebut secara tidak langsung semakin memicu spekulasi bahwa latihan militer semacam itu mungkin terjadi di balik layar.

Markas Komando Angkatan Laut Taiwan mengatakan kepada Central News Agency (CNA) yang dikelola negara bahwa Angkatan Laut mengikuti Code for Unplanned Encounters at Sea (CUES), sebuah kerangka kerja yang dipromosikan oleh AS yang dirancang untuk mengurangi risiko kesalahpahaman di laut.

Pernyataan tersebut mencatat bahwa Angkatan Laut dapat melakukan komunikasi dan latihan lintas sesuai dengan kebutuhan situasional.

Kapal LPD kelas Yushan milik Taiwan sangat terinspirasi oleh desain kelas San Antonio milik Angkatan Laut AS.

Kapal tersebut memiliki panjang 153 meter, lebar 23 meter, draft 6 meter, dan bobot benaman muatan penuh sebesar 10.600 ton.

Kapal ini mampu mencapai kecepatan maksimum 22 knot.

Kemiripan desain ini semakin memperkuat dugaan adanya kerjasama erat antara kedua angkatan laut.

Kapal utama dari kelas Yushan, yaitu Yushan (LPD-1401), dilengkapi dengan 32 rudal pertahanan udara jarak menengah TC-2N (tersusun dalam empat peluncur 8 sel), satu meriam angkatan laut 76mm, dan dua Sistem Senjata Jarak Dekat (CIWS) Phalanx.

Kapal ini juga memiliki dek penerbangan dan dua hanggar yang mampu mendukung helikopter anti-perang udara S-70C(M).

Kemampuan persenjataan ini menunjukkan bahwa LPD Yushan adalah aset militer yang signifikan bagi Taiwan.

LPD kelas Yushan dirancang untuk misi militer dan kemanusiaan.

Kapal ini berfungsi sebagai kapal komando untuk operasi amfibi dan bertindak sebagai pusat gugus tugas amfibi yang bertugas merebut kembali pulau-pulau lepas pantai.

Kapal ini juga dapat berfungsi sebagai kapal induk untuk kapal peletak ranjau, rumah sakit lapangan maritim bergerak, dan kapal logistik umum yang mampu memasok kembali pulau-pulau tanpa infrastruktur pelabuhan.

Bantuan bencana dan bantuan kemanusiaan internasional dianggap sebagai misi sekunder.

Munculnya video TikTok ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan Laut China Selatan.

Aktivitas militer AS di kawasan tersebut sering dipandang sebagai dukungan terhadap Taiwan dalam menghadapi tekanan dari Tiongkok.

Keberadaan kapal AS yang diduga mengisi bahan bakar kapal Taiwan dapat diinterpretasikan sebagai sinyal kuat dari Washington terhadap komitmennya terhadap keamanan Taiwan.

Namun, baik pihak AS maupun Taiwan belum memberikan konfirmasi resmi mengenai keaslian video tersebut atau tujuan dari interaksi antar kapal tersebut. (Red)

Rekomendasi