
BERITATERBERITA – Ukraina tidak menyetujui kesepakatan apapun terkait sumber daya mineralnya dengan Amerika Serikat (AS) jika hal itu membahayakan aspirasi Kyiv untuk bergabung dengan Uni Eropa.
Penegasan ini disampaikan langsung oleh Presiden Volodymyr Zelenskyy, yang menunjukkan rasa was-was Ukraina dalam menyeimbangkan kepentingan nasional dan ambisi integrasi ke Eropa.
Isu krusial ini terletak pada potensi kesepakatan mineral untuk memberikan jaminan keamanan bagi Ukraina terhadap agresi Rusia.
Namun, jaminan keamanan yang diharapkan belum terwujud, dan adanya potensi kompromi terhadap keanggotaan Uni Eropa menambah kerumitan situasi.
Ukraina bertekad untuk memprioritaskan integrasi ke dalam Uni Eropa sebagai bagian dari visi masa depannya.
Presiden Ukraina menyatakan dalam konferensi pers pada hari Jumat bahwa Kyiv telah menerima draf kesepakatan mengenai sumber daya berharganya dari AS.
Namun, salah satu dari media Ukraina memberikan keterangan jika kesepakatan tersebut berpotensi bertentangan dengan kedaulatan ekonomi yang disyaratkan untuk aksesi Ukraina ke Uni Eropa.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pejabat Ukraina.
Sehari sebelumnya, Financial Times melaporkan bahwa versi terbaru kesepakatan yang diusulkan oleh AS akan memberikan Washington kendali atas sumber daya alam Ukraina melalui dana investasi bersama.
Ini akan berlaku untuk semua sumber daya mineral, termasuk minyak dan gas, serta aset energi utama yang dikhawatirkan oleh para pejabat Ukraina akan merusak kedaulatan negara mereka.