
BERITATERBERITA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa pasokan BBM akan tetap berada dalam kondisi aman selama periode libur Lebaran 2025.
Langkah ini diambil sebagai antisipasi terhadap lonjakan kebutuhan energi yang biasanya terjadi menjelang dan selama perayaan hari raya Idulfitri.
Pemerintah dan Pertamina telah menyiapkan berbagai strategi untuk memastikan kelancaran distribusi energi ke seluruh wilayah Indonesia.
Guna memantau dan memastikan kelancaran distribusi energi, Posko Nasional Sektor ESDM Periode Ramadan dan Idulfitri (RAFI) 2025 telah mulai beroperasi sejak tanggal 17 Maret hingga 11 April 2025.
Posko ini bertugas untuk mengawasi ketersediaan dan distribusi berbagai jenis energi, termasuk BBM, listrik, dan gas, selama periode krusial ini.
Kementerian ESDM secara aktif berkoordinasi dengan Pertamina dan pihak terkait lainnya untuk mengantisipasi segala potensi gangguan pasokan.
Dalam konferensi pers yang diadakan di Kantor BPH Migas pada Senin, 17 Maret 2025, Kementerian ESDM memaparkan proyeksi peningkatan konsumsi beberapa jenis BBM.
Diperkirakan, konsumsi Pertalite akan mengalami kenaikan sebesar 11,7 persen, sementara Pertamax diprediksi meningkat sebesar 11,2 persen dibandingkan dengan kondisi normal.
Peningkatan ini sejalan dengan perkiraan tingginya mobilitas masyarakat selama libur Lebaran 2025.
Selain itu, konsumsi Avtur juga diperkirakan akan mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu sebesar 7,3 persen.
Kenaikan ini dipicu oleh tingginya jumlah pemudik yang memilih menggunakan moda transportasi udara untuk kembali ke kampung halaman.
Sebaliknya, konsumsi BioSolar diperkirakan akan mengalami penurunan hingga 16,2 persen.
Penurunan ini disebabkan oleh adanya pembatasan operasional angkutan logistik selama masa libur Lebaran.
Kementerian Perhubungan memperkirakan bahwa sekitar 146,48 juta orang akan melakukan perjalanan mudik pada tahun ini.
Dari jumlah tersebut, diperkirakan sebanyak 68,1 juta orang akan menggunakan kendaraan pribadi.
Lonjakan mobilitas yang sangat besar ini berpotensi meningkatkan permintaan BBM secara signifikan, terutama pada saat arus mudik dan arus balik.
Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan BBM tersebut, pemerintah telah memastikan bahwa stok BBM di Pertamina dalam kondisi yang sangat stabil.
Ketahanan pasokan untuk berbagai jenis BBM seperti Pertalite, Pertamax, Solar, dan Avtur saat ini berada dalam kisaran 19 hingga 21 hari.
Angka ini menunjukkan bahwa Pertamina memiliki cadangan BBM yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama libur Lebaran 2025.
Pertamina sendiri telah menyiapkan berbagai langkah strategis guna menjamin ketersediaan BBM di seluruh wilayah Indonesia.
Salah satu langkah yang diambil adalah dengan mengoperasikan sebanyak 1.832 SPBU selama 24 jam penuh.
Selain itu, Pertamina juga menyiagakan sebanyak 211 mobil tangki BBM sebagai cadangan tambahan untuk memperkuat distribusi.
Pertamina juga telah menyiapkan 57 titik layanan BBM dan Kios Pertamina Siaga yang akan ditempatkan di jalur-jalur strategis yang sering dilalui oleh pemudik.
Untuk menjangkau lokasi-lokasi yang sulit diakses oleh mobil tangki, Pertamina juga mengerahkan sebanyak 200 motoris BBM.
Layanan ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pasokan BBM di berbagai kondisi.
Tidak hanya itu, sebanyak 26 titik layanan Serambi MyPertamina juga akan tersedia di berbagai lokasi strategis seperti rest area, bandara, pelabuhan, stasiun, serta tempat-tempat wisata.
Keberadaan layanan ini bertujuan untuk semakin mempermudah masyarakat dalam mengakses BBM dan layanan lainnya dari Pertamina selama perjalanan mudik dan libur Lebaran.
Selain itu, Pertamina juga memastikan kesiapan seluruh infrastrukturnya, termasuk 125 Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM), lebih dari 7.746 SPBU, serta 70 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU).
Kesiapan infrastruktur ini sangat penting untuk menjamin kelancaran distribusi BBM selama periode Posko RAFI 2025 berlangsung.
Pemerintah juga memberikan kepastian bahwa pasokan BBM di SPBU swasta, seperti Shell dan BP-AKR, juga akan tetap aman selama Lebaran 2025.
Sebelumnya, sempat terjadi kendala pasokan BBM di beberapa SPBU swasta akibat permasalahan administrasi pada awal tahun ini.
Namun, untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah telah mengambil tindakan cepat dengan memberikan izin impor BBM kepada SPBU swasta untuk tiga bulan ke depan.
“Kami sudah memberikan izin impor BBM untuk tiga bulan ke depan, sehingga stok BBM di SPBU swasta tetap terjamin,” ujar Yuliot, seorang perwakilan dari Kementerian ESDM.
Dengan adanya izin impor ini, diharapkan tidak akan ada lagi kendala pasokan BBM di SPBU swasta selama periode libur Lebaran.
Selain menjamin ketersediaan BBM, pemerintah juga menegaskan bahwa pengawasan terhadap distribusi energi akan dilakukan secara ketat.
Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, menekankan betapa pentingnya sinergi antara berbagai pihak terkait untuk memastikan distribusi BBM berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan.
“Sinergisitas tidak hanya terbatas pada internal anggota Posko, tetapi juga dengan para pemangku kepentingan lainnya,” jelas Erika. (Red)