
Dalam beberapa kesempatan, Putin terlihat batuk-batuk dan melakukan gerakan tangan serta kaki yang tampak kaku, memicu berbagai rumor mengenai kemungkinan adanya masalah kesehatan yang serius.
Namun, pihak Kremlin secara konsisten membantah semua spekulasi mengenai kondisi kesehatan Putin yang memburuk, termasuk kabar yang menyebutkan bahwa ia menderita kanker atau penyakit Parkinson.
Terlepas dari bantahan pihak Kremlin, insiden ledakan limosin Putin ini semakin menambah ketegangan dan ketidakpastian di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.
Peningkatan keamanan di sekitar Presiden Putin juga dilaporkan telah dilakukan menyusul insiden ini, menunjukkan bahwa pihak berwenang Rusia tidak menganggap remeh potensi ancaman terhadap kepala negaranya.
Fakta bahwa ledakan terjadi di kawasan Lubyanka, yang sangat dekat dengan markas FSB, semakin memperkuat dugaan adanya unsur kesengajaan dalam insiden ini.
Penyelidikan yang dilakukan oleh FSB diharapkan dapat segera mengungkap fakta sebenarnya di balik ledakan dahsyat yang menimpa limosin kepresidenan Rusia tersebut.
Publik menanti dengan cemas hasil investigasi yang diharapkan dapat memberikan jawaban yang jelas mengenai apakah insiden ini merupakan sebuah kecelakaan murni, ataukah ada motif lain yang lebih berbahaya di baliknya.
Inti utama dari berita ini adalah terjadinya ledakan pada sebuah limosin Aurus Senat di Moskow yang diduga merupakan bagian dari iring-iringan Presiden Vladimir Putin.
Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan spekulasi mengenai kondisi kesehatan Putin.
Meskipun belum ada konfirmasi resmi mengenai keberadaan Putin di dalam mobil saat ledakan terjadi, fakta bahwa insiden ini terjadi di lokasi yang sangat dekat dengan markas besar FSB menunjukkan potensi ancaman keamanan yang serius.
Penyelidikan mendalam sedang dilakukan oleh pihak berwenang Rusia untuk mengungkap penyebab pasti ledakan tersebut, termasuk kemungkinan adanya sabotase.
Limosin Aurus Senat sendiri merupakan kendaraan kepresidenan yang sangat mewah dan dilengkapi dengan fitur keamanan tinggi.
Nilai mobil ini diperkirakan mencapai sekitar 5.925.000.000 rupiah (lima miliar sembilan ratus dua puluh lima juta rupiah), menjadikannya simbol status dan kekuasaan.
Ledakan yang menghancurkan bagian depan mobil ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai efektivitas sistem keamanan yang selama ini diterapkan untuk melindungi kepala negara Rusia.
Insiden ini terjadi beberapa hari setelah pernyataan kontroversial dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang meramalkan kematian Putin dalam waktu dekat, semakin menambah kompleksitas situasi ini.