
Rasulullah kemudian bersabda, “Apabila kalian berjumpa dengan orang itu, mintalah doa kepadanya dan mintalah istighfar kepadanya. Dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni bumi.”
Beliau juga menyebutkan ciri-ciri Uwais, yaitu memiliki tanda putih di telapak tangannya.
Bertahun-tahun kemudian, setelah Rasulullah wafat dan Umar bin Khattab menjadi khalifah, beliau teringat pesan Rasulullah tentang Uwais al-Qarni.
Umar bersama Ali bin Abi Thalib kemudian mencari Uwais di antara rombongan kafilah yang datang dari Yaman.
Setelah bertanya kepada setiap kafilah, akhirnya mereka menemukan Uwais, seorang pemuda sederhana yang sedang menjaga unta.
Umar dan Ali sangat gembira dapat bertemu dengan sosok yang begitu istimewa di sisi Allah.
Ketika Umar meminta Uwais untuk berdoa dan memohonkan ampunan untuk mereka, Uwais dengan rendah hati menjawab, “Justru seharusnya saya yang meminta doa dari tuan berdua, karena tuan berdua lebih dekat dengan Rasulullah.”
Namun, karena terus didesak, Uwais akhirnya mengangkat kedua tangannya dan berdoa untuk Umar dan Ali.
Dalam pertemuan itu, Uwais menceritakan bahwa ia tidak dapat menemui Rasulullah karena harus merawat ibunya yang sudah tua renta.
Inilah yang membuat Umar dan Ali menyadari betapa besar keutamaan Uwais di sisi Allah, karena ketaatannya kepada ibundanya.
Kisah Uwais al-Qarni juga menceritakan tentang pertolongannya yang ajaib kepada para pelaut yang kapalnya dihantam badai.
Dengan berdoa kepada Allah, Uwais menyelamatkan mereka dari bahaya.
Meskipun memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah, Uwais tetap hidup sederhana dan menolak pemberian harta dari khalifah Umar.
Ketika Uwais al-Qarni wafat, terjadi keajaiban yang luar biasa.
Meskipun ia adalah seorang yang tidak dikenal oleh banyak orang, namun jenazahnya dimandikan, dikafani, disalatkan, dan dimakamkan oleh banyak orang yang tidak dikenal, yang diyakini sebagai para malaikat yang diutus oleh Allah.
Penduduk Yaman baru menyadari siapa sebenarnya Uwais al-Qarni setelah wafatnya, seorang hamba Allah yang sangat dicintai karena baktinya kepada ibunda.
Kisah Uwais al-Qarni memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua tentang keutamaan berbakti kepada orang tua.
Meskipun Rasulullah adalah sosok yang paling mulia, Allah menunjukkan kepada kita keutamaan seorang anak yang sayang dan taat kepada ibunya.
Allah menjamin baginya tempat di surga, memberinya kesempatan untuk memberikan syafaat, dan bahkan Rasulullah mengirimkan salam kepadanya serta memerintahkan sahabat yang dijamin masuk surga untuk meminta doanya.