Bahagia Meski Ekonomi Stagnan? Gaya Hidup Santai Ala Jepang, Ini Rahasianya

Walau pertumbuhan ekonomi nyaris tidak ada, Jepang dikenal sebagai salah satu yang paling bahagia di dunia dengan harapan hidup terpanjang (Foto: Rukita)

Video “kelas kehidupan by 1%” menjelaskan bahwa di banyak negara, pertumbuhan ekonomi yang tinggi seringkali berjalan beriringan dengan peningkatan kesenjangan sosial.

Semakin maju suatu negara secara ekonomi, semakin besar pula jurang pemisah antara si kaya dan si miskin, seperti yang terjadi di AS dan China.

Pertumbuhan ekonomi yang pesat tidak selalu dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.

Lantas, apakah masih pantas untuk terus mengejar ambisi dan kekayaan tanpa batas?

Atau haruskah kita menyerah dan memilih untuk hidup sederhana?

Pertanyaan inilah yang menjadi inti pembahasan dalam video “kelas kehidupan by 1%.”

Jepang dan Australia, sebagai negara maju dengan tingkat kesenjangan yang relatif rendah, memberikan contoh menarik.

Kedua negara ini berhasil menciptakan kondisi di mana kemajuan ekonomi dapat dirasakan oleh hampir semua warganya.

Pelayanan publik yang baik dan infrastruktur yang memadai dapat dinikmati oleh mayoritas masyarakat.

“kelas kehidupan by 1%” mengajak masyarakat Indonesia untuk belajar dari Jepang dan Australia.

Kedua negara ini menunjukkan bahwa hidup tidak harus selalu tentang ambisi berlebihan dan mengejar kekayaan materi semata.

Faktanya, bekerja biasa-biasa saja atau bahkan menjadi pekerja kasar di kedua negara tersebut sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Video ini menekankan bahwa individu tidak perlu terlalu ambisius dan terobsesi dengan uang.

Banyak masyarakat di negara-negara tertentu telah membuktikan bahwa hidup sederhana dan berkecukupan dapat membawa kebahagiaan dan kesejahteraan.

Hal ini menjadi kontradiksi dengan budaya di Indonesia yang seringkali mendewakan uang dan pencapaian materi.

Halaman: 1 2 3 4
Rekomendasi