
BERITATERBERITA – Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang cukup mengejutkan terkait kesepakatan penting mengenai mineral langka dengan Ukraina.
Dalam keterangannya pada hari Minggu, 30 Maret 2025, Trump menyebutkan bahwa Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menunjukkan keinginan untuk menarik diri dari perjanjian yang sebelumnya telah mereka sepakati bersama.
Trump bahkan memberikan peringatan keras kepada Zelensky mengenai konsekuensi serius yang mungkin timbul jika Ukraina benar-benar membatalkan kesepakatan tersebut.
Pernyataan ini disampaikan Trump saat berada di pesawat kepresidenan Air Force One, menambah dramatisasi situasi yang sedang berkembang.
Menurut Trump, kesepakatan mengenai mineral langka ini sudah dibuat, namun kini Zelensky disebut-sebut ingin melakukan negosiasi ulang terhadap perjanjian tersebut.
Trump secara tegas menyatakan bahwa Zelensky sedang mencoba untuk membatalkan perjanjian mineral langka itu.
Jika hal itu benar-benar terjadi, Trump memperingatkan bahwa Ukraina akan menghadapi masalah besar.
Masalah yang disebutkannya pun tidak main-main, melainkan “masalah besar, sangat besar”.
Selain itu, Trump juga menyinggung keinginan Ukraina untuk menjadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Menurutnya, Ukraina sebenarnya tidak akan pernah menjadi anggota NATO, dan Zelensky pun disebutkannya memahami hal tersebut.
Oleh karena itu, jika Zelensky berencana untuk menegosiasikan ulang perjanjian mineral langka tersebut, Trump kembali menegaskan bahwa Ukraina akan menghadapi masalah yang signifikan.
Kesepakatan mengenai mineral langka ini seharusnya ditandatangani saat kunjungan Zelensky ke Gedung Putih pada tanggal 28 Februari yang lalu.
Namun, pertemuan tersebut batal terjadi setelah muncul perselisihan yang sangat jarang terjadi antara Trump dan Wakil Presiden saat itu, JD Vance, dengan pemimpin Ukraina tersebut.
Dalam perselisihan itu, Trump dan Vance dikabarkan mengecam Zelensky dan menuduhnya tidak berterima kasih atas dukungan Amerika Serikat selama bertahun-tahun.
Steve Witkoff, utusan khusus Trump, sebelumnya sempat memberikan informasi mengenai sebuah surat yang dikirimkan Zelensky kepada presiden Amerika Serikat tersebut.
Menurut Witkoff, surat itu berisi permintaan maaf dari Zelensky atas insiden di Ruang Oval.
Namun, Zelensky kemudian menyatakan bahwa Ukraina siap untuk menandatangani perjanjian mengenai mineral dan keamanan dengan Amerika Serikat kapan saja.
Ia juga menyebutkan bahwa perjanjian ini dipandang sebagai sebuah tahapan menuju keamanan yang lebih besar serta jaminan keamanan yang solid bagi Ukraina.
Terkait mineral langka atau yang juga dikenal sebagai rare earth elements, ini merupakan sekelompok tujuh belas unsur kimia yang memiliki sifat-sifat unik dan sangat penting dalam berbagai aplikasi teknologi tinggi.
Unsur-unsur ini digunakan dalam pembuatan berbagai macam produk, mulai dari magnet permanen yang kuat untuk turbin angin dan kendaraan listrik, hingga komponen elektronik dalam ponsel pintar dan komputer.
Selain itu, mineral langka juga memiliki peran krusial dalam industri pertahanan, termasuk dalam pembuatan sistem rudal, jet tempur, dan peralatan militer lainnya.
Ketergantungan global pada pasokan mineral langka, yang sebagian besar saat ini dikuasai oleh beberapa negara tertentu, menjadikan isu ini sangat strategis dalam geopolitik dan ekonomi global.
Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya semakin menyadari pentingnya diversifikasi sumber pasokan mineral langka untuk mengurangi risiko ketergantungan dan memastikan keamanan rantai pasok mereka.
Kesepakatan dengan Ukraina, yang diketahui memiliki cadangan mineral langka yang cukup signifikan, dipandang sebagai salah satu upaya Amerika Serikat untuk memperkuat posisinya dalam persaingan global terkait sumber daya strategis ini. (Red)