20 Tahun Jadi Tawanan di Rumah Sendiri! Pria Ini Ungkap Cara Licik Ibu Tiri dan Kisah Pelariannya yang Heroik

Pria berusia 32 tahun yang namanya dirahasiakan ini diduga kuat menjadi tahanan oleh ibu tirinya sendiri, yang oleh pihak kepolisian diidentifikasi bernama Kimberly Sullivan (Foto: Ist)

Seorang paman dari korban mengatakan kepada polisi bahwa ketika ia mencoba berbicara dengan keponakannya yang “kurus, lemah lembut, dan penurut” itu, Sullivan selalu menghalang-halanginya.

Ia bahkan dilarang bertemu dengan keluarganya lagi setelah tahun 2005.

Sang paman sempat berbicara dengan detektif swasta yang sayangnya hanya menyarankan untuk mencari akta kematian korban.

Menurut dokumen pengadilan, ketika korban masih duduk di kelas empat sekolah dasar, pihak sekolah sempat memberitahu Departemen Anak dan Keluarga Negara bagian.

Pekerja sosial negara bagian kemudian mengunjungi rumah tersebut sebanyak dua kali untuk melakukan pemeriksaan kesejahteraan.

Saat itu, korban mengatakan kepada polisi bahwa ia menyampaikan kepada pekerja sosial bahwa dirinya baik-baik saja.

Polisi juga mengonfirmasi bahwa mereka pernah mengunjungi rumah tersebut sebanyak dua kali pada tahun 2004 setelah menerima laporan dari orang-orang yang mengenal korban dan tidak melihatnya dalam waktu yang lama.

Namun, keluarga korban dilaporkan mencegah kunjungan lebih lanjut dengan mengancam akan mengajukan tuntutan hukum atas dasar pelecehan terhadap anggota distrik sekolah yang telah menghubungi polisi.

Wali Kota Waterbury, Paul K. Pernerewski, mengatakan kepada media jika pihaknya memang pernah mengirim seorang petugas untuk mengunjungi rumah tersebut.

“Petugas itu berbicara dengan anak tersebut dan kembali melaporkan bahwa semuanya baik-baik saja,” ujarnya.

“Setelah itu, kasus ini seolah menghilang begitu saja dan tidak ada lagi yang memperhatikannya pada saat itu, dan situasinya terus berlanjut,” tambah Pernerewski.

Kondisi penyekapan korban dilaporkan semakin ketat setelah ayahnya yang menggunakan kursi roda meninggal dunia pada tahun 2024.

Menurut surat pernyataan tertulis, “(Lelaki itu) menyatakan bahwa situasinya mencapai titik di mana satu-satunya waktu ia keluar rumah setelah ayahnya meninggal adalah untuk mengeluarkan anjing keluarga di belakang properti. Itu pun hanya sekitar 1 menit sehari. Pada dasarnya, (Dia) dikunci di kamarnya antara 22 hingga 24 jam sehari.”

Pengacara Sullivan, Kaloidis, menyampaikan kepada media dalam sebuah pernyataan bahwa “Nyonya Sullivan dianggap tidak bersalah sampai terbukti sebaliknya. Surat perintah penangkapan merinci tuduhan-tuduhan yang harus dibuktikan di pengadilan.”

Ibu kandung korban mengatakan kepada media, bahwa ia menyerahkan hak asuh atas putranya pada tahun 1993, tak lama setelah kelahirannya.

Hal ini terjadi setelah pihak berwenang setempat mengambil putrinya beberapa tahun sebelumnya setelah didiagnosis mengalami sindrom bayi terguncang. Ayah bayi tersebut kemudian didakwa atas kejahatan tersebut.

“Hubungan kami berdua tidak berjalan baik, dan saya berpikir bahwa saya memberikan kesempatan yang lebih baik bagi putra saya untuk memiliki kehidupan yang penuh,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa ia berharap bisa hadir untuk putranya saat ini. “Jika saja saya tahu… saya tidak bisa membayangkannya… saya tidak tau mau mengatakan apa lagi.”

Halaman: 1 2 3 4
Rekomendasi