
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa sebanyak 298 ribu orang dapat meninggal dunia akibat tsunami dan runtuhnya bangunan jika gempa terjadi pada larut malam di musim dingin.
Palung Nankai terletak di lepas pantai Pasifik barat daya Jepang dan membentang sepanjang sekitar 900 kilometer.
Di zona ini, Lempeng Laut Filipina bergerak menunjam di bawah Lempeng Eurasia.
Tekanan tektonik yang terus menumpuk di area ini dapat memicu terjadinya gempa bumi raksasa kira-kira setiap 100 hingga 150 tahun sekali.
Tahun lalu, Jepang mengeluarkan peringatan megaquake pertama kalinya, yang menyatakan adanya “kemungkinan yang relatif lebih tinggi” terjadinya gempa bumi sekuat magnitudo 9 di Palung Nankai.
Peringatan ini dikeluarkan setelah gempa bumi berkekuatan 7,1 skala richter terjadi di tepi palung tersebut.
Sebagai perbandingan, gempa bumi berkekuatan magnitudo 9 yang terjadi pada tahun 2011 memicu tsunami dahsyat dan tiga kali kebocoran reaktor di pembangkit listrik tenaga nuklir di timur laut Jepang.
Bencana tersebut menyebabkan lebih dari 15 ribu orang meninggal dunia dan menimbulkan kerusakan yang sangat parah.