
BERITATERBERITA – Kondisi infrastruktur jalan yang belum memadai masih menjadi permasalahan serius di berbagai wilayah Indonesia.
Kali ini, perhatian kembali tertuju pada Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Warga Desa Parungkujang, Kecamatan Cileles, kembali melayangkan keluhan terkait kondisi jalan poros desa yang semakin hari semakin memprihatinkan.
Jalan yang menjadi jalur utama bagi mobilitas masyarakat di empat kampung ini telah lama luput dari perhatian dan perbaikan yang memadai.
Jalan poros Desa Parungkujang ini merupakan penghubung krusial bagi empat kampung, yakni Pasirgadung Dodol, Ciharasas, Cijengkol, dan Keboncau.
Bagi penduduk yang tinggal di area tersebut, jalan ini bukan sekadar sarana transportasi biasa. Lebih dari itu, jalan ini adalah urat nadi perekonomian, akses menuju layanan kesehatan, serta jalur penting bagi pendidikan anak-anak mereka.
Kerusakan jalan yang parah secara signifikan menghambat aktivitas rutin dan perkembangan sosial-ekonomi masyarakat setempat.
Menurut penuturan Bapak Rasim, seorang tokoh masyarakat yang berasal dari Kampung Ciharasas, Desa Parungkujang, kondisi jalan poros desa saat ini sudah sangat mengkhawatirkan.
Dalam sebuah wawancara yang berlangsung pada tanggal 31 Maret 2025, Bapak Rasim menjelaskan betapa vitalnya peran jalan ini dalam meningkatkan kualitas hidup warga.
Jalan ini juga sering digunakan oleh penduduk dari desa tetangga, seperti Desa Badur di Kecamatan Cirinten, sehingga kerusakannya berdampak lebih luas.
Harapan warga Desa Parungkujang agar pemerintah daerah segera memberikan perhatian dan melakukan perbaikan terhadap jalan yang sudah sangat darurat ini telah disampaikan berulang kali.
Mereka menyadari sepenuhnya bahwa infrastruktur jalan yang baik akan membawa dampak positif yang signifikan bagi kemajuan dan kesejahteraan desa mereka.
Sayangnya, hingga saat ini, harapan tersebut belum juga terealisasi, meninggalkan kekecewaan di benak masyarakat.
Situasi akan semakin sulit ketika musim hujan tiba. Jalan yang sudah dipenuhi lubang dan kerusakan akan berubah menjadi lautan lumpur yang sangat menyulitkan kendaraan roda dua maupun roda empat untuk melintas.
Kondisi ini tidak hanya menghambat aktivitas sehari-hari warga, tetapi juga menimbulkan risiko kecelakaan yang lebih tinggi bagi siapa saja yang melintasinya.
Kekhawatiran akan keselamatan semakin meningkat seiring dengan buruknya kondisi jalan.
“Kami sudah banyak berharap kepada pemerintah agar jalan yang sudah darurat ini segera dibangun. Apalagi di musim hujan, jalan ini menjadi sangat sulit dilalui.
Kami mohon kepada Bapak Bupati Lebak, Moch Hasbi Jaya Baya, untuk segera turun tangan menangani jalan darurat ini,” ungkap Bapak Rasim dengan nada yang penuh permohonan. Kata-kata ini mencerminkan betapa mendesaknya kebutuhan akan perbaikan jalan tersebut bagi seluruh masyarakat Parungkujang.
Kondisi jalan poros desa yang semakin hari kian parah ini telah menciptakan berbagai kendala bagi warga yang ingin beraktivitas seperti biasa.
Untuk sekadar berbelanja kebutuhan pokok di pasar, mengantarkan anak-anak ke sekolah, ataupun dalam situasi genting seperti membawa warga yang sakit menuju fasilitas kesehatan, jalan yang rusak menjadi penghalang utama.
Keterbatasan akses ini sangat mempengaruhi kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Dampak negatif dari jalan rusak ini sangat dirasakan oleh warga dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Aktivitas perekonomian menjadi lesu karena sulitnya akses transportasi untuk mengangkut hasil bumi maupun kebutuhan lainnya.
Anak-anak sekolah juga harus berjuang keras melewati jalan yang berlumpur dan berpotensi membahayakan keselamatan mereka.
Bahkan, dalam kondisi darurat medis, waktu tempuh menuju rumah sakit dapat menjadi lebih lama akibat kondisi jalan yang buruk, sehingga berpotensi mengancam nyawa pasien.
“Kami sangat prihatin dengan kondisi jalan ini. Banyak warga yang telah mengeluhkan kesulitan mereka dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Kami berharap bahwa Bupati Lebak dapat segera menangani jalan darurat ini dan memperbaiki kondisi jalan yang telah bertahun-tahun tidak tersentuh perbaikan,” tambah Bapak Rasim, menegaskan kembali keprihatinan mendalam yang dirasakan oleh seluruh warga Desa Parungkujang.
Warga Desa Parungkujang memiliki harapan besar agar perbaikan jalan poros desa ini dapat segera terealisasi. Mereka sangat yakin bahwa dengan adanya infrastruktur jalan yang layak, kualitas hidup mereka akan meningkat secara signifikan.
Aksesibilitas yang lebih baik akan membuka peluang ekonomi yang lebih luas, mempermudah akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas, serta secara keseluruhan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, warga juga berharap agar pemerintah daerah dapat memberikan perhatian yang lebih besar terhadap kebutuhan infrastruktur di wilayah pedesaan mereka.
Masalah jalan darurat ini bukanlah isu yang baru muncul, melainkan sudah berlangsung selama bertahun-tahun tanpa adanya solusi yang konkret.
Oleh karena itu, warga sangat mengharapkan adanya tindakan nyata dan perhatian serius dari pemerintah untuk mengatasi permasalahan yang sangat mendasar ini.
Dalam kondisi jalan yang semakin memprihatinkan, warga Desa Parungkujang sekali lagi menyampaikan permohonan mendesak mereka kepada Bupati Lebak, Bapak Moch Hasbi Jaya Baya, untuk segera turun tangan dan mengambil tindakan.
Mereka berharap agar bupati dapat melihat secara langsung kondisi jalan yang rusak parah ini dan mengambil kebijakan yang tepat serta cepat untuk segera merealisasikan perbaikan yang sudah lama dinantikan.
Masyarakat Desa Parungkujang percaya bahwa sebagai pemimpin daerah, Bupati Lebak memiliki kewenangan serta sumber daya yang dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan infrastruktur yang sangat krusial ini.
Mereka sangat berharap agar aspirasi dan keluhan yang telah mereka sampaikan berulang kali dapat didengar dan direspon dengan tindakan nyata yang akan membawa perubahan positif bagi kesejahteraan seluruh masyarakat Desa Parungkujang. (Iwan H)