Alasan Unik Nasruddin Berangkat Shalat Jumat di Hari Kamis

Foto: Ilustrasi

“Nasruddin, engkau hendak ke mana pagi-pagi begini?” tanya temannya dengan nada heran.

Nasruddin tersenyum lebar dan menjawab dengan santai, “Saya hendak menuju desa sebelah untuk melaksanakan Shalat Jumat.”

Mendengar jawaban itu, sang teman mengernyitkan dahi, tampak bingung, dan berkata, “Shalat Jumat? Tapi ini kan hari Kamis, kawan.”

Dengan tenang, Nasruddin menjawab pertanyaan temannya, “Saya tahu betul ini hari Kamis. Namun, keledai saya ini jalannya sangat lambat. Jika saya tidak memulai perjalanan dari sekarang, mungkin saya baru akan tiba di sana besok.”

Mendengar alasan Nasruddin yang tak terduga itu, temannya terdiam sejenak, lalu tertawa terbahak-bahak.

“Nasruddin, kamu memang selalu punya cara yang unik!” ujarnya sambil menggeleng-gelengkan kepala.

Dengan keledainya yang berjalan perlahan, Nasruddin melanjutkan perjalanannya. Matahari semakin tinggi, namun Nasruddin terlihat tenang dan sabar. Meskipun perjalanan terasa lambat, ia tetap melangkah maju.

Setiap langkah kecil keledainya seolah menjadi pengingat bagi Nasruddin bahwa hidup ini tidak selalu tentang kecepatan, melainkan tentang ketekunan dalam mencapai tujuan.

Di sepanjang jalan, mereka disuguhi pemandangan sawah yang hijau membentang, burung-burung yang beterbangan di langit biru, dan langit yang perlahan mulai berubah warna menjelang sore.

Saat hari mulai senja, Nasruddin berbicara kepada keledainya, “Keledai kecilku, kita memang berjalan lambat, tapi tak apa. Yang penting, kita tidak berhenti.”

Halaman: 1 2 3
Rekomendasi