
BERITATERBERITA – Kabar mengejutkan datang dari dunia sepak bola. Mantan pemain belakang yang pernah merumput di Liga Inggris bersama Portsmouth pada tahun 2008, Lucien Aubey, dijatuhi hukuman penjara selama dua tahun setelah dinyatakan bersalah atas kasus penipuan. Aubey, bersama rekannya Mohamed Dia, terbukti melakukan penipuan terhadap seorang teman untuk mendapatkan investasi senilai 120 ribu pound sterling dengan janji mendirikan sebuah label rekaman.
Kasus ini bermula ketika sang teman melaporkan tindakan penipuan tersebut kepada pihak berwajib di Prancis. Setelah melalui serangkaian penyelidikan, Aubey yang kini berusia 40 tahun, bersama dengan Dia, akhirnya didakwa. Dia sendiri menerima hukuman penjara satu tahun dengan masa percobaan. Pengadilan Toulouse mendengar keterangan bahwa Aubey dan Dia menjanjikan kepada korban, yang hanya disebut sebagai Sebastien, keuntungan sebesar 1 juta pound sterling dalam waktu tiga tahun setelah investasinya.
Bukti kuat berupa percakapan telepon yang direkam berhasil mengungkap kebohongan Aubey dan Dia di persidangan. Pengadilan akhirnya memutuskan untuk menjatuhkan hukuman dua tahun penjara kepada Aubey, dengan 12 bulan di antaranya ditangguhkan.
Sementara itu, Sebastien, seorang tukang reparasi sepatu berusia 42 tahun, dengan penuh emosi menceritakan penderitaannya di hadapan pengadilan. “Saya kehilangan segalanya, dan istri saya bahkan ingin bunuh diri. Saya harus berhenti bekerja. Kami berpisah, dan kedua orang itu [Aubey dan Dia] hanya menertawakan semua ini,” ungkap Sebastien.
Dalam pembelaannya di pengadilan, Aubey bersikeras bahwa dirinya tidak bersalah. “Uang saya terikat di Siprus, dipegang oleh klub saya Olympiakos Nicosia. Ini bukan penipuan, saya tidak pernah merampok siapa pun,” kilahnya.
Namun, pengadilan tidak mempercayai pembelaan Aubey. Selain hukuman penjara, Aubey juga dilarang mendirikan perusahaan karena kebangkrutan sebelumnya. Lebih lanjut, ia juga diwajibkan untuk mengganti seluruh kerugian yang dialami oleh mantan temannya tersebut.
Menurut laporan dari Portsmouth News, Aubey dan Dia berhasil menipu Sebastien pada tahun 2015. Selain itu, Aubey juga dituduh melakukan ancaman terhadap anak-anak Sebastien ketika mantan temannya itu berusaha menagih kembali uangnya. Kasus ini semakin memperburuk citra Aubey yang dulunya dikenal sebagai seorang pemain sepak bola profesional.
Sebelum terjerat kasus penipuan, Aubey memiliki karir sepak bola yang cukup gemilang. Pemain berposisi bek kiri asal Kongo ini menghabiskan sebagian besar karir profesionalnya bersama Toulouse sebelum pindah ke Lens pada tahun 2007.
Setahun kemudian, Aubey dipinjamkan ke Portsmouth dan sempat tampil sebanyak tiga kali di Liga Inggris. Setelah itu, ia juga bermain untuk Rennes, klub Turki Sivasspor, dan Reims sebelum akhirnya pindah ke Siprus pada tahun 2012, yang ternyata menjadi awal dari masalah hukumnya.
Kedatangan Aubey di Portsmouth pada awal tahun 2008 terjadi pada jendela transfer yang sama dengan perekrutan Lassana Diarra oleh Harry Redknapp dari Arsenal. Selain itu, Portsmouth juga berhasil mendatangkan Jermain Defoe dari Spurs menjelang penutupan jendela transfer, sementara Benjani pindah ke Manchester City.
Meskipun hanya bermain sebentar di Portsmouth, nama Aubey sempat dikenal oleh para penggemar sepak bola Inggris.
Lahir di Brazzaville, Kongo, Aubey pernah membela tim nasional Prancis di level U-21. Namun, di penghujung karirnya, ia memilih untuk memperkuat tim nasional Republik Kongo dan berhasil mencatatkan lima penampilan internasional.
Sayangnya, karir sepak bolanya yang pernah menjanjikan kini ternoda oleh kasus penipuan yang membuatnya harus mendekam di balik jeruji besi.
Kasus penipuan yang dilakukan oleh Lucien Aubey ini menjadi peringatan bagi para atlet profesional untuk lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan dan menghindari praktik-praktik ilegal. Kehidupan mewah dan popularitas yang mereka nikmati tidak menjamin mereka terhindar dari masalah hukum jika mereka melakukan tindakan kriminal.
Selain itu, kasus ini juga menunjukkan betapa pentingnya bagi setiap individu untuk berhati-hati dalam berinvestasi dan tidak mudah tergiur dengan janji-janji keuntungan yang terlalu tinggi.
Uang sebesar 120 ribu pound sterling (Rp2,376 miliar) yang berhasil ditipu oleh Aubey dan Dia dari Sebastien memiliki nilai yang sangat besar dan tentu saja memberikan dampak yang sangat besar bagi kehidupan Sebastien.
Kehilangan seluruh uangnya akibat penipuan ini tidak hanya berdampak pada kondisi finansial Sebastien, tetapi juga pada kondisi emosional dan mentalnya. Ia mengaku kehilangan segalanya, bahkan istrinya sempat ingin mengakhiri hidupnya.
Sebastien juga terpaksa berhenti bekerja dan akhirnya berpisah dengan istrinya. Sementara itu, Aubey dan Dia justru disebut menertawakan penderitaan Sebastien, sebuah tindakan yang sangat tidak terpuji.
Hukuman yang dijatuhkan kepada Lucien Aubey diharapkan dapat memberikan keadilan bagi Sebastien dan menjadi pelajaran bagi orang lain untuk tidak melakukan tindakan penipuan. Dunia sepak bola yang seringkali diwarnai dengan kemewahan dan uang besar, ternyata juga tidak luput dari kasus-kasus kriminal seperti ini. Reputasi Aubey sebagai mantan pemain profesional kini hancur akibat perbuatannya sendiri.
Lucien Aubey, yang pernah merasakan gemerlapnya dunia sepak bola profesional, kini harus menghadapi kenyataan pahit di balik jeruji besi. (Red)