
Mereka datang dengan membawa berbagai macam senjata tajam, siap untuk menghadapi kemungkinan konfrontasi.
Sesampainya di perbatasan kedua negeri, massa dari Negeri Sawai dan Negeri Rumaolat bertemu.
Situasi langsung memanas dan terjadilah aksi saling serang antara kedua belah pihak.
Dalam bentrokan tersebut, kedua kelompok warga menggunakan berbagai macam senjata, mulai dari senapan angin, senjata tajam seperti parang dan tombak, hingga batu-batu yang beterbangan.
Akibat dari bentrokan yang sengit ini, seorang anggota kepolisian yang diketahui bernama Brigadir Polisi Kepala Husni Abdullah menjadi korban jiwa.
Anggota polisi yang menjabat sebagai PS. Panit Intelkam Polsek Wahai dengan Nomor Registrasi Pokok (NRP) 8509041281 ini mengalami luka tembak.
Selain itu, empat orang warga masyarakat Negeri Sawai juga dilaporkan mengalami luka-luka akibat terkena tembakan senapan angin dalam insiden tersebut.