
Salah satu modus penipuan yang marak terjadi adalah melalui aplikasi pesan instan.
Pelaku seringkali mengirimkan file berformat APK (Android Package Kit) yang diklaim sebagai undangan pernikahan digital, pemberitahuan paket dari kurir, surat tilang elektronik, atau bahkan tagihan pajak palsu.
Jika korban mengklik dan mengunduh file tersebut, tanpa disadari perangkat mereka akan terinfeksi malware yang bisa mencuri data pribadi, termasuk informasi perbankan.
Modus lain yang patut diwaspadai adalah penipuan berkedok investasi bodong.
Para pelaku menawarkan keuntungan yang tidak masuk akal dalam waktu singkat untuk menarik minat korban.
Setelah korban menyetor sejumlah uang, para pelaku akan menghilang tanpa jejak.
Selain itu, penipuan jual beli daring juga masih menjadi momok. Pelaku menawarkan barang dengan harga miring di marketplace atau media sosial.
Namun, setelah pembayaran dilakukan, barang tidak pernah dikirim. Bahkan, tak jarang pelaku meminta transfer uang tambahan dengan berbagai alasan.