
BERITATERBERITA – Pakar transportasi dan keselamatan, Tri Cahyono, pada Rabu, 9 April 2025 memberikan penilaian positif terhadap kinerja kepolisian dalam mengatur kelancaran arus lalu lintas selama masa mudik dan balik Lebaran tahun 2025.
Menurutnya, kemampuan aparat kepolisian dalam mengelola situasi di jalan raya patut diacungi jempol.
Para pemudik pun merasakan manfaatnya, tiba di kampung halaman dengan waktu tempuh yang relatif singkat.
Tri Cahyono juga menyoroti bagaimana masyarakat memberikan respons yang sangat baik terhadap pengamanan mudik tahun ini.
Ia bahkan menyatakan dengan tegas bahwa kualitas pengamanan kali ini jauh lebih superior dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya, baik yang positif maupun negatif, telah dievaluasi dan dijadikan pelajaran berharga.
Hasilnya, mudik Lebaran tahun ini menjadi pengalaman yang lebih berkesan bagi banyak orang.
Lebih lanjut, Tri Cahyono mengungkapkan bahwa angka fatalitas kecelakaan selama periode mudik dan balik tahun ini sangat rendah.
Hal ini tentu menjadi indikator keberhasilan upaya pengamanan yang dilakukan.
Selain itu, penerimaan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh pemerintah, terutama kepolisian di jalan raya, juga sangat positif.
Sinergi antara kepolisian, dinas perhubungan, Jasa Raharja, dan instansi terkait lainnya dinilai sangat efektif.
Tri Cahyono memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang terlibat, khususnya Polri, yang bekerja tanpa henti selama 24 jam.
Dedikasi dan komitmen mereka dalam menjaga keamanan dan kelancaran arus mudik patut diacungi jempol.
Ia juga menyoroti peran penting Humas Polri yang juga aktif 24 jam dalam memberikan informasi terkini kepada para pemudik.
Informasi yang disajikan secara berkala, terutama pada jam-jam favorit perjalanan, melalui berbagai platform, berhasil menghindarkan para pemudik dari potensi kepadatan lalu lintas yang berlebihan.
Tri Cahyono memberikan masukan konstruktif untuk perbaikan di masa mendatang.
Ia mencontohkan perlunya pemecahan puncak arus mudik, seperti saat banyak pemudik memilih berangkat setelah subuh atau menjelang maghrib.
Dengan database yang ada, diharapkan puncak-puncak keberangkatan ini dapat diurai sehingga distribusi pemudik menjadi lebih merata di tahun-tahun mendatang. (Dhet)