Legenda Gunung Kidul Ungkap Kenapa Nyamuk Berdengung Terus, Ada Dendam Ratu Nyamuk Soal Subang yang Dicuri!

BERITATERBERITA – Pernahkah Anda terganggu oleh suara ‘nguuung’ nyamuk yang seolah sengaja terbang dekat telinga?.

Ternyata, menurut sebuah cerita rakyat dari daerah Gunung Kidul, Yogyakarta, suara dengungan itu punya asal muasal yang cukup dramatis.

Kisah ini melibatkan ratu nyamuk raksasa, sebuah benda berharga yang hilang, dan sumpah yang terus bergema hingga kini.

Teror Mengerikan Sang Ratu Nyamuk

Alkisah, pada zaman dahulu kala, sebuah dusun tenang di perbukitan Gunung Kidul tiba-tiba dilanda teror mencekam.

Sesosok ratu nyamuk berukuran tak wajar, sebesar kambing dewasa, muncul menebar ketakutan bagi seluruh penghuni dusun.

Paruhnya yang runcing dan tajam bukan sekadar hiasan, melainkan senjata mematikan untuk menghisap darah mangsanya.

Setiap manusia atau hewan yang malang bertemu ratu nyamuk ini akan berakhir tragis, tubuhnya terkuras habis hingga tak bernyawa.

Warga dusun hidup dalam kecemasan setiap hari, bayang-bayang maut oleh sang ratu nyamuk selalu menghantui pikiran mereka.

Musyawarah Mencari Jalan Keluar

Tak tahan hidup dalam ketakutan, warga akhirnya berkumpul, dipimpin oleh kepala dusun yang bijaksana.

Mereka bertekad mencari cara menghentikan teror ratu nyamuk yang sudah merenggut banyak nyawa itu.

Setelah berdiskusi alot, tercetus ide dari kepala dusun: mereka harus merebut subang (semacam anting atau perhiasan telinga) milik sang ratu.

Konon, subang itu adalah benda paling berharga dan sumber kekuatan ratu nyamuk, namun mengambilnya dari makhluk sebesar kambing itu jelas bukan perkara mudah.

Di tengah kebingungan, seorang wanita paruh baya bernama Mbok Surti angkat bicara, membawa secercah harapan melalui sebuah rencana cerdik.

Mbok Surti memberitahu bahwa ia melihat ratu nyamuk sedang dalam masa bertelur dan tampak kesusahan, sebuah momen kelemahan yang bisa dimanfaatkan.

Tipu Daya Cerdik Mbok Surti

Mbok Surti mengusulkan dirinya akan menawarkan bantuan persalinan kepada ratu nyamuk, tapi syaratnya: sang ratu harus menyerahkan subang kesayangannya.

Warga dusun setuju, rencana pun disusun matang, pertaruhan besar untuk keselamatan seluruh desa.

Beberapa hari berselang, Mbok Surti memberanikan diri mendekati sarang ratu nyamuk yang memang terlihat kepayahan hendak mengeluarkan telur-telurnya.

Dengan hati-hati, Mbok Surti menawarkan bantuan persalinan, tak lupa menyebut syarat utama penyerahan subang berharga itu.

Karena tak punya pilihan dan sangat membutuhkan pertolongan, ratu nyamuk menyetujui syarat tersebut lalu menyerahkan subangnya kepada Mbok Surti.

Setelah subang aman di tangannya, Mbok Surti sigap mempersiapkan tumpukan jerami kering yang cukup besar.

Ia lalu meminta ratu nyamuk terbang rendah persis di atas tumpukan jerami itu untuk mempermudah proses pengeluaran telur.

Tanpa menaruh curiga sedikit pun, ratu nyamuk mengikuti arahan Mbok Surti, terbang rendah di atas jerami kering.

Saat itulah, Mbok Surti cepat-cepat menyulut api ke tumpukan jerami.

Asap tebal mengepul seketika, membuat ratu nyamuk sesak napas, kehilangan keseimbangan, lalu jatuh terbatuk-batuk ke tanah.

Anehnya, bersamaan saat jatuh itu, telur-telur sang ratu keluar begitu saja dan langsung menetas.

Keajaiban lain terjadi, tubuh ratu nyamuk yang semula sebesar kambing, perlahan menyusut menjadi amat kecil, begitu pula anak-anaknya yang baru menetas.

Ketika sadar dari asap, ratu nyamuk yang kini mungil beserta anak-anaknya mengepung Mbok Surti, mencoba meminta kembali subang miliknya.

Namun aneh, tak ada kata yang keluar dari mulut mereka, hanya suara ‘nguuung… nguuung…’ yang terdengar.

Asap jerami yang masih pekat memaksa ratu nyamuk dan kawanannya terbang menjauh meninggalkan dusun.

Namun, sebelum pergi, ratu nyamuk bersumpah akan terus mengejar manusia, mendengung di telinga mereka, menagih subangnya yang hilang hingga akhir zaman.

Itulah, konon, asal mula mengapa nyamuk selalu berdengung di dekat kita, sebuah pengingat abadi akan sumpah dan subang yang tak pernah kembali. (Red)

Rekomendasi