Lebak Darurat Kusta? Dinas Kesehatan Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Penyebaran dan Penanganan Penyakit Menular Ini!

Pelaksana Harian (Plh.) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, dr. Budi Mulyanto (Foto: Iwan H)

BERITATERBERITA – Penyakit kusta masih menjadi perhatian serius bagi kesehatan masyarakat di Kabupaten Lebak, Banten.

Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak menunjukkan bahwa hingga awal tahun 2025, tercatat sebanyak 52 kasus aktif kusta.

Kasus-kasus kusta ini tersebar di 24 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang ada di wilayah Lebak. Jumlah kasus kusta terbanyak ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Rangkasbitung, Puskesmas Mekarsari, dan Puskesmas Curugbitung.

Pelaksana Harian (Plh.) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, dr. Budi Mulyanto, menjelaskan bahwa seluruh pasien kusta yang telah terdeteksi telah mendapatkan penanganan medis yang sesuai standar.

Penanganan medis ini meliputi pengawasan ketat dalam proses minum obat melalui sistem Pengawas Minum Obat (PMO).

Sistem PMO ini melibatkan peran aktif dari keluarga pasien kusta, tetangga di sekitar tempat tinggal pasien kusta, serta tenaga kesehatan dari puskesmas.

Dr. Budi Mulyanto menekankan pentingnya pengobatan kusta yang teratur.

Menurutnya, pengobatan kusta harus dilakukan secara teratur selama satu tahun penuh.

Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa bakteri penyebab penyakit kusta benar-benar hilang dari tubuh pasien.

Jika pasien kusta tidak disiplin dalam menjalani pengobatan, maka pengobatan kusta harus diulang kembali dari awal.

Ketidakdisiplinan pasien kusta dalam minum obat dapat menghambat proses penyembuhan.

Lebih lanjut, dr. Budi Mulyanto menambahkan bahwa sistem PMO yang diterapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak terbukti efektif dalam membantu pasien kusta untuk tetap konsisten dalam menjalani terapi pengobatan.

Dengan konsistensi pasien kusta dalam minum obat, peluang untuk sembuh total dari penyakit kusta menjadi semakin besar.

Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak terus mendorong semua pihak terkait untuk terlibat aktif dalam proses pemulihan pasien kusta.

Keterlibatan berbagai pihak sangat membantu keberhasilan pengobatan kusta.

Pemerintah daerah Kabupaten Lebak juga terus berupaya melakukan pelacakan aktif untuk mendeteksi kasus-kasus baru penyakit kusta di masyarakat.

Dr. Budi Mulyanto menekankan bahwa selain pengobatan kusta, upaya pencegahan penularan penyakit kusta juga sangat bergantung pada perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang diterapkan oleh masyarakat.

Penyakit kusta umumnya menular melalui kontak langsung dalam jangka waktu yang lama dengan penderita kusta basah, terutama jika sistem kekebalan tubuh orang yang kontak tersebut sedang dalam kondisi lemah.

Dr. Budi Mulyanto juga menyoroti masalah kasus kusta yang muncul kembali di masyarakat. Menurutnya, banyak kasus kusta muncul kembali karena pasien tidak menyelesaikan pengobatan kusta secara tuntas sesuai dengan anjuran dokter.

Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak terus melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengobatan kusta yang tuntas untuk mencegah kekambuhan penyakit kusta.

Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit kusta.

Lebih lanjut, dr. Budi Mulyanto menyatakan bahwa seluruh obat-obatan yang dibutuhkan untuk pengobatan penyakit kusta disediakan secara gratis oleh pemerintah.

Pemerintah berkomitmen untuk memberikan akses pengobatan kusta yang mudah bagi seluruh masyarakat.

Masyarakat yang mengalami gejala-gejala kulit yang mencurigakan, seperti bercak putih atau mati rasa, diimbau untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

Pemeriksaan dini sangat penting agar penyakit kusta dapat ditangani lebih awal dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Selain upaya pengobatan penyakit kusta, Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak juga secara rutin menggelar kegiatan sosialisasi kepada masyarakat mengenai penyakit kusta dan pentingnya menjaga kebersihan diri serta lingkungan sebagai bentuk pencegahan dini terhadap penyakit kusta.

Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit kusta dan cara pencegahannya.

Dr. Budi Mulyanto menjelaskan bahwa penyakit kusta tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik penderitanya, tetapi juga sering kali menimbulkan beban sosial yang cukup berat bagi para penderita kusta.

Stigma negatif yang melekat pada penyakit kusta di masyarakat sering kali membuat penderitanya merasa dikucilkan.

Karena itu, kesembuhan total dari penyakit kusta menjadi sangat penting untuk mengembalikan kualitas hidup para penderitanya agar dapat kembali berinteraksi sosial dengan baik di masyarakat.

Dengan berbagai upaya penanganan dan pencegahan penyakit kusta yang terus dilakukan secara berkelanjutan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, diharapkan jumlah kasus kusta di wilayah tersebut dapat terus menurun dari waktu ke waktu.

Pemerintah Kabupaten Lebak juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memberikan dukungan penuh kepada masyarakat yang terkena penyakit kusta agar mereka dapat sembuh dan hidup lebih sejahtera.

Pemerintah daerah menyadari pentingnya penanganan penyakit kusta sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat. (Iwan H)

Rekomendasi