Duka Mendalam Selimuti Gereja Katolik Sedunia: Paus Fransiskus, Gembala Tercinta, Telah Tiada

Selamat Jalan Paus Fransiskus (Foto: Instagram@Franciscus)

BERITATERBERITA – Seluruh Gereja Katolik di dunia diliputi duka cita mendalam. Gembala Agung kita, Bapa Suci Fransiskus, telah dipanggil pulang ke rumah Bapa di surga pada hari ini, Senin, 21 April 2025, pukul 7:35 pagi waktu Vatikan.

Kabar duka ini disampaikan dengan penuh khidmat oleh Kardinal Kevin Farrel, Camerlengo dari Kamar Apostolik, dari Casa Santa Marta, kediaman Paus di dalam tembok Vatikan.

“Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, dengan hati yang remuk dan penuh duka, saya menyampaikan kabar kepergian Bapa Suci Fransiskus,” demikian Kardinal Farrel memulai pernyataannya.

“Pada pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, pelayan para pelayan Allah, Fransiskus, telah menyelesaikan perziarahannya di dunia ini dan kembali ke pangkuan Bapa. Seluruh hidupnya, dari awal hingga akhir, dipersembahkan sebagai kurban cinta untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya yang kudus. Ia mengajarkan kita, melalui teladan hidupnya yang sederhana dan penuh kasih, untuk menghayati nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih universal, terutama bagi mereka yang paling miskin, terpinggirkan, dan menderita. Dengan rasa syukur yang tak terhingga atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, Gembala yang Baik, kami mempersembahkan jiwa Paus Fransiskus kepada belas kasih ilahi dari Allah Tritunggal, sumber segala kehidupan dan pengharapan.”

Paus Fransiskus, yang dikenal dengan kerendahan hati, kelembutan, dan kepeduliannya yang mendalam terhadap kaum miskin, telah dirawat di Rumah Sakit Poliklinik Agostino Gemelli sejak Jumat, 14 Februari 2025, setelah berjuang melawan serangan bronkitis selama beberapa hari. Kondisi kesehatannya terus menurun, dan pada Selasa, 18 Februari, dokter mendiagnosis pneumonia bilateral.

Setelah menjalani perawatan intensif selama 38 hari, Paus kembali ke kediamannya di Casa Santa Marta untuk melanjutkan pemulihan, namun Tuhan berkehendak lain.

Riwayat kesehatan Paus Fransiskus menunjukkan bahwa beliau telah mengalami masalah pernapasan sejak usia muda.

Pada tahun 1957, di usia awal 20-an, Jorge Mario Bergoglio, nama baptis Paus Fransiskus, menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-parunya di Argentina akibat infeksi saluran pernapasan yang parah.

Seiring bertambahnya usia, Paus Fransiskus sering mengalami serangan penyakit pernapasan, bahkan membatalkan kunjungan yang direncanakan ke Uni Emirat Arab pada November 2023 karena influenza dan radang paru-paru.

Pada bulan April 2024, Paus Fransiskus, dalam kebijaksanaannya, telah menyetujui edisi terbaru buku liturgi untuk upacara pemakaman kepausan, Ordo Exsequiarum Romani Pontificis, sebagai persiapan akan perjalanannya menuju keabadian.

Edisi kedua ini memperkenalkan beberapa elemen baru, termasuk tata cara penghormatan jenazah Paus setelah wafatnya.

Prosesi pemakaman akan dilakukan dengan khidmat di kapel, bukan di ruangan tempat Paus menghembuskan napas terakhir, dan jenazahnya akan segera dimasukkan ke dalam peti jenazah.

Uskup Agung Diego Ravelli, Kepala Upacara Apostolik, menjelaskan bahwa Paus Fransiskus telah meminta agar upacara pemakamannya disederhanakan dan difokuskan untuk mengekspresikan iman Gereja dalam Tubuh Kristus yang Bangkit, Sang Pemenang atas maut.

“Upacara yang telah diperbaharui ini ingin lebih menekankan bahwa pemakaman Paus Fransiskus adalah perayaan iman akan kebangkitan, pemakaman seorang gembala dan murid Kristus, bukan pemakaman seorang penguasa dunia,” kata Uskup Agung Ravelli.

Kepergian Paus Fransiskus meninggalkan duka mendalam bagi seluruh umat Katolik di dunia. Beliau dikenang sebagai pemimpin yang rendah hati, penuh kasih, dan berani menyuarakan keadilan bagi kaum miskin dan terpinggirkan.

Teladan hidupnya akan terus menjadi cahaya penuntun bagi Gereja dan menginspirasi umat Katolik untuk menghayati nilai-nilai Injil dalam kehidupan sehari-hari, meneladani Kristus Sang Gembala Agung

Semoga jiwa Bapa Suci Fransiskus beristirahat dalam damai abadi, dan semoga belas kasih Tuhan menyertai kita semua dalam masa duka ini. (Red)

Rekomendasi