Hari Buruh May Day: Mengungkap Sejarah Kelam Perjuangan Hak Pekerja 1 Mei Jadi Libur Nasional Indonesia

1 Mei, banyak negara di seluruh dunia memperingati Hari Buruh (Foto: Istimewa)

BERITATERBERITA – Setiap tanggal 1 Mei, banyak negara di seluruh dunia memperingati Hari Buruh, yang juga dikenal dengan sebutan May Day.

Di Indonesia sendiri, tanggal 1 Mei bahkan ditetapkan sebagai hari libur nasional.

Namun, tak semua orang benar-benar memahami apa akar-usul dan makna sebenarnya di balik peringatan penting untuk para pekerja ini.

Lebih dari sekadar soal demonstrasi atau sekadar tanggal merah pada kalender libur kerja, hari ini menyimpan lapisan makna yang jauh lebih mendalam.

May Day adalah simbol nyata dari perjuangan panjang para pekerja, perjuangan demi memperoleh hak-hak dasar yang layak dan manusiawi, seperti jam kerja yang wajar, serta kondisi kerja yang adil.

Akar sejarah May Day ini dipenuhi kisah penuh pengorbanan, juga keberanian luar biasa dari mereka yang berjuang bagi hak buruh.

Jejak peringatan Hari Buruh ini bermula dari riwayat perjuangan buruh di Amerika Serikat pada abad ke-19.

Kala itu, waktu kerja seorang buruh bisa mencapai 16 jam setiap harinya, diiringi kondisi kerja yang sangat memberatkan dan jauh dari kata layak.

Tuntutan para pekerja untuk mencapai jam kerja 8 jam sehari memuncak dalam suatu peristiwa yang tercatat penting dalam sejarah. Peristiwa itu dikenal sebagai Kerusuhan Haymarket yang terjadi di Chicago.

Guna memahami lebih jeli mengenai Hari Buruh atau May Day ini, mari kita bedah beberapa fakta esensial berikut, yang akan memberikan gambaran utuh tentang signifikansi tanggal 1 Mei bagi dunia pekerja.

Fakta-fakta ini akan membuka wawasan kita semua mengenai Hari Buruh.

Berawal dari Kerusuhan Haymarket di Chicago. Penetapan tanggal 1 Mei sebagai momen peringatan perjuangan buruh memiliki latar belakang kuat.

Pada tanggal inilah, tepatnya di tahun 1886, terjadi sebuah aksi massa berskala besar di Chicago. Aksi itu digerakkan oleh para buruh, menuntut diberlakukannya jam kerja maksimal 8 jam dalam sehari.

Sayangnya, aksi damai ini berujung tragis, menjadi bentrokan hebat antara pihak kepolisian dengan para buruh.

Peristiwa inilah yang kemudian dikenang sebagai Kerusuhan Haymarket, sebuah titik penting dalam sejarah perjuangan hak pekerja. Ditetapkan Secara Resmi Tahun 1889.

Berselang tiga tahun pasca-peristiwa nahas di Chicago, pada tahun 1889, sebuah pertemuan internasional yang melibatkan kelompok-kelompok serikat pekerja, serta berbagai organisasi sosialis dunia, sepakat bulat menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional.

Penetapan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan, serta pengingat akan perjuangan heroik yang telah dilakoni para pekerja di Chicago, mereka yang berani menyuarakan haknya.

Indonesia Menetapkan Hari Buruh sebagai Libur Nasional Sejak 2013.

Sementara itu, di ranah nasional Indonesia, pengakuan resmi terhadap Hari Buruh sebagai hari libur nasional baru tercipta belakangan.

Status hari libur nasional ini diberikan sejak tahun 2013, didasarkan atas Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2013.

Penetapan ini bertujuan mulia, yakni sebagai wujud penghargaan negara atas segenap kontribusi, dan jasa para buruh dalam pembangunan bangsa.

Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk memperkuat hubungan industrial yang harmonis antara pekerja dengan pengusaha.

May Day dan Labour Day, Apa Bedanya? Ada kalanya muncul kebingungan mengenai perbedaan penyebutan antara “May Day” dan “Labour Day”.

Istilah “May Day” lebih sering digunakan di negara-negara tertentu, seperti Amerika Serikat dan Kanada.

Menariknya, di kedua negara tersebut Hari Buruh justru dirayakan pada bulan September.

Di banyak negara lain, termasuk Indonesia, penggunaan istilah “Labour Day” atau “Hari Buruh” justru lebih umum dikenal dan dipakai secara luas oleh masyarakat.

Lebih dari Sekadar Demonstrasi. Meski dalam persepsi publik seringkali Hari Buruh identik dengan kegiatan unjuk rasa atau demonstrasi besar-besaran, esensi sejati dari May Day jauh melampaui itu.

Inti dari perayaan Hari Buruh adalah memperjuangkan terwujudnya keadilan sosial, mencapai kesetaraan bagi semua pekerja, serta memastikan adanya perlindungan yang layak bagi setiap individu yang mencari nafkah melalui kerja.

Hari ini juga berfungsi sebagai momentum penting untuk melakukan refleksi, mengevaluasi kondisi para pekerja di berbagai sektor pekerjaan, memikirkan langkah perbaikan yang perlu dilakukan.

Dulu Identik dengan Festival Musim Semi. Sebelum identitasnya berubah menjadi simbol perjuangan para buruh, tanggal 1 Mei, khususnya di wilayah Eropa, sebetulnya merupakan momen perayaan festival musim semi.

Perayaan ini dikenal luas sebagai “May Day Festival”. Makna dan penekanannya kemudian bergeser secara signifikan seiring menguatnya gerakan buruh yang terjadi pada abad ke-19. (Red)

Rekomendasi