
BERITATERBERITA – Regional Sumatera telah lama dikenal sebagai salah satu penopang utama perekonomian Indonesia.
Hingga saat ini, wilayah yang meliputi berbagai provinsi ini masih berkontribusi sebagai penyumbang terbesar kedua dalam total Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Di antara total 33 kota yang tersebar di regional Sumatera, terdapat beberapa yang menonjol berkat aktivitas ekonominya yang sangat tinggi.
Bahkan, dikabarkan, beberapa kota dari Sumatera ini masuk dalam jajaran lima besar kota paling kaya di seluruh Indonesia, jika diukur dari besaran nilai PDRB mereka.
PDRB atau Produk Domestik Regional Bruto adalah indikator penting yang menggambarkan nilai seluruh barang dan jasa final yang dihasilkan oleh suatu wilayah dalam periode tertentu.
Angka PDRB dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja pembangunan ekonomi wilayah tersebut.
Lantas, dari 33 kota yang ada di Sumatera, mana saja yang berhasil mencatatkan nilai PDRB terbesar dan termasuk dalam daftar kota paling kaya di regional ini?
Data terbaru BPS menunjukkan potret mengenai kota-kota dengan aktivitas ekonomi yang paling menggeliat di Sumatera.
Memahami PDRB: Indikator Kesejahteraan Wilayah
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah alat ukur standar dalam ilmu ekonomi untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu wilayah dalam periode tertentu.
PDRB menggambarkan total nilai bruto dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di suatu wilayah geografis dalam satu periode waktu, misalnya satu tahun.
Nilai PDRB atass dasar harga berlaku (AdhB) mencerminkan nilai output yang diukur menggunakan harga yang berlaku pada tahun tersebut, sehingga ia dipengaruhi oleh volume produksi serta tingkat harga.
PDRB adalah salah satu indikator kunci untuk memantau kinerja pembangunan ekonomi, melihat struktur ekonomi suatu daerah, dan membandingkan kekayaan antar wilayah.
Siapa Saja? Mengurutkan Kota Terkaya di Sumatera
Regional Sumatera memiliki total 33 kota yang bervariasi dari sisi populasi maupun aktivitas ekonomi.
Mengukur kota paling kaya berdasarkan nilai PDRB AdhB memberikan gambaran mengenai pusat-pusat ekonomi yang paling produktif di wilayah ini.
Berdasarkan data terbaru BPS, inilah 10 kota dengan nilai PDRB terbesar di regional Sumatera, diurutkan dari peringkat ke-10 hingga pertama seperti yang tersaji dalam data tersebut:
Kota Banda Aceh: PDRB dan Kinerja Ekonominya
Dimulai dari ujung utara Pulau Sumatera, ada Kota Banda Aceh yang berhasil masuk dalam daftar ini.
Kota yang dihuni oleh sekitar 261.969 jiwa ini menempati posisi kesepuluh sebagai kota paling kaya di Sumatera berdasarkan PDRB.
Menurut data BPS terbaru, nilai PDRB AdhB Kota Banda Aceh tercatat sebesar Rp 23,77 Triliun.
Nilai ini menunjukkan adanya kenaikan sekitar 10% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menandakan pertumbuhan ekonomi yang positif.
Dari semua wilayah yang ada di Provinsi Aceh, Kota Banda Aceh memberikan kontribusi signifikan, yaitu sebesar 10,64% dari total PDRB Provinsi Aceh.
Sektor perdagangan dan jasa, industri pengolahan, serta konstruksi menjadi tiga sektor utama yang menggerakkan ekonomi Kota Banda Aceh dan menyediakan lapangan usaha bagi penduduk setempat.
Rata-rata pendapatan masyarakat Kota Banda Aceh per tahun tercatat sebesar Rp 90,76 Juta, atau sekitar Rp 8 Juta per bulan.
Kota Bengkulu: PDRB dan Kinerja Ekonominya
Bergerak ke selatan dari Aceh, ada Kota Bengkulu yang tercatat memiliki penduduk sebanyak sekitar 391.000 jiwa.
Menurut data BPS terbaru tahun 2023, nilai besaran PDRB AdhB Kota Bengkulu adalah sebesar Rp 30,81 Triliun.
Sama seperti Kota Banda Aceh, nilai ini juga mengalami kenaikan sekitar 10% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Hingga saat ini, Kota Bengkulu masih memegang peran penting sebagai penggerak utama ekonomi Provinsi Bengkulu dengan memberikan kontribusi lebih dari 30% dari total perekonomian provinsi ini.
Aktivitas ekonomi di Kota Bengkulu terpusat pada sektor pertanian, kehutanan, perikanan, jasa, dan konstruksi.
Dengan nilai PDRB per kapita sebesar Rp 78,77 Juta per tahun, rata-rata pendapatan masyarakat Kota Bengkulu adalah sekitar Rp 6,5 Juta per bulan.
Kota Jambi: PDRB dan Kinerja Ekonominya
Menuju provinsi tetangga Bengkulu, terdapat Kota Jambi yang memiliki nama sama dengan provinsinya.
Kota yang dihuni oleh sekitar 627.000 jiwa ini mencatatkan nilai PDRB AdhB sebesar Rp 40,8 Triliun.
Angka ini menunjukkan kenaikan sekitar 12% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menjadi persentase kenaikan yang cukup tinggi dalam daftar ini.
Dari semua kota dan kabupaten di Provinsi Jambi, Kota Jambi yang sekaligus menjadi ibu kota provinsi ini memberikan kontribusi signifikan sebesar 13,89% dari total seluruh PDRB Provinsi Jambi.
Tiga sektor utama yang menggerakkan perekonomian Kota Jambi adalah industri pengolahan, transportasi dan pergudangan, serta konstruksi.
Pendapatan per kapita masyarakatnya tercatat Rp 64,64 Juta per tahun, atau sekitar Rp 5,3 Juta per bulan.
Kota Dumai: PDRB dan Kinerja Ekonominya
Kota Dumai di Provinsi Riau menjadi salah satu yang menarik dalam daftar ini karena ia bukanlah ibu kota provinsi.
Meskipun demikian, Kota Dumai mampu menduduki peringkat ketujuh sebagai kota paling kaya di regional Sumatera dari segi PDRB.
Berjarak sekitar 160 kilometer dari Kota Pekanbaru, Kota Dumai yang dihuni oleh sekitar 338.000 jiwa ini memiliki nilai PDRB AdhB sebesar Rp 49 Triliun.
Nilai ini juga mengalami kenaikan sekitar 10% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, memberikan kontribusi sekitar 4,76% dari total PDRB Provinsi Riau.
Keunikan Kota Dumai adalah ia memiliki wilayah yang paling luas dibandingkan kota-kota lain dalam daftar ini di Sumatera.
Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan masih memegang peran sebagai penggerak utama perekonomian Kota Dumai, diikuti oleh sektor transportasi, perdagangan, dan pergudangan.
Dari data BPS terbaru, tercatat pendapatan per kapita masyarakat Kota Dumai mencapai Rp 149 Juta per tahun, atau sekitar Rp 12,4 Juta per bulan, sebuah angka yang cukup tinggi.
Kota Bandar Lampung: PDRB dan Kinerja Ekonominya
Kota Bandar Lampung, sebagai ibu kota provinsi paling selatan Pulau Sumatera, menempati peringkat keenam dalam daftar kota terkaya di regional ini berdasarkan PDRB.
Kota ini memiliki jumlah penduduk yang paling banyak dibandingkan kota-kota sebelumnya dalam daftar 10 besar ini, dengan populasi tercatat lebih dari 1 juta jiwa.
Dengan adanya berbagai lapangan usaha yang aktif, Kota Bandar Lampung mampu menghasilkan nilai PDRB AdhB sebesar Rp 74,10 Triliun.
Nilai ini tercatat naik sekitar 10% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sektor keuangan dan jasa, serta industri pengolahan menjadi penggerak utama perekonomian di kota ini.
Kontribusi Bandar Lampung terhadap total nilai PDRB Provinsi Lampung adalah sebesar 16,41%.
Pendapatan per kapita masyarakat Kota Bandar Lampung adalah Rp 61,64 Juta per tahun, atau rata-rata sekitar Rp 5,1 Juta per bulan.
Kota Padang: PDRB dan Kinerja Ekonominya
Kota Padang, yang dikenal sebagai kota terbesar di pantai barat Sumatera, berhasil menduduki peringkat kelima dalam daftar kota paling kaya di regional Sumatera dari segi PDRB.
Kota dengan jumlah penduduk yang mencapai hampir 1 juta jiwa ini adalah ibu kota Provinsi Sumatera Barat.
Nilai PDRB AdhB Kota Padang tercatat mencapai Rp 90,70 Triliun.
Angka ini menunjukkan kenaikan sekitar 9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Hingga saat ini, Kota Padang masih memegang peran penting sebagai penggerak utama perekonomian Provinsi Sumatera Barat, dengan kontribusi sebesar 25,52% dari total PDRB provinsi tersebut.
Sektor perdagangan besar dan eceran, diikuti oleh reparasi mobil dan sepeda motor, serta transportasi menjadi sektor utama yang menggerakkan roda perekonomian Kota Padang.
Pendapatan per kapita masyarakatnya tercatat cukup tinggi, yaitu sebanyak Rp 84,52 Juta per tahun, atau rata-rata sekitar Rp 7 Juta per bulan.
Kota Pekanbaru: PDRB dan Kinerja Ekonominya
Melangkah ke provinsi tetangga Sumatera Barat, ada Kota Pekanbaru di Provinsi Riau yang berhasil menduduki peringkat keempat sebagai kota paling kaya di regional Sumatera dari segi PDRB.
Kota yang dihuni oleh lebih dari 1 juta jiwa ini menunjukkan kekuatan ekonomi yang impresif.
Nilai PDRB AdhB Kota Pekanbaru tercatat sebesar Rp 159,96 Triliun.
Angka ini mengalami kenaikan sekitar 11% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, memberikan kontribusi sebesar 15,54% dari total PDRB Provinsi Riau.
Sektor perdagangan dan jasa, diikuti oleh konstruksi dan industri pengolahan, adalah tiga sektor utama yang menggerakkan perekonomian Kota Pekanbaru.
Tercatat pendapatan per kapita masyarakat Kota Pekanbaru sebesar Rp 157,38 Juta per tahun, atau rata-rata mencapai Rp 13 Juta per bulan, menjadikannya salah satu kota dengan pendapatan per kapita tertinggi dalam daftar ini.
Kota Palembang: PDRB dan Kinerja Ekonominya
Kota Palembang, ibu kota Provinsi Sumatera Selatan, menduduki peringkat ketiga dalam daftar kota paling kaya di regional Sumatera.
Kota yang dihuni oleh sekitar 1,7 juta jiwa ini mencatatkan persentase kenaikan PDRB yang paling rendah dibandingkan 10 kota lainnya, yaitu naik sekitar 8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Namun, total nilai PDRB AdhB Kota Palembang masih tergolong sangat besar, mencapai Rp 144,57 Triliun.
Hingga kini, Palembang masih memainkan peranan yang sangat penting dalam perekonomian Provinsi Sumatera Selatan, dengan kontribusi sebesar 30,59% dari total PDRB provinsi tersebut.
Industri pengolahan, perdagangan, dan reparasi kendaraan bermotor menjadi tiga sektor utama yang menggerakkan perekonomian Kota Palembang.
Pendapatan per kapita masyarakatnya adalah sebesar Rp 114 Juta per tahun, atau rata-rata sekitar Rp 9,5 Juta per bulan.
Kota Batam: PDRB dan Kinerja Ekonominya
Meskipun bukan ibu kota Provinsi Kepulauan Riau (ibu kota adalah Kota Tanjung Pinang), Kota Batam secara ekonomi jauh melampaui ibukota provinsinya.
Kota Batam menduduki peringkat kedua sebagai kota paling kaya di regional Sumatera dari segi PDRB.
Menurut data BPS terbaru, nilai PDRB AdhB Kota Batam mencapai Rp 216 Triliun.
Nilai ini mengalami kenaikan sekitar 11% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Bisa dikatakan, Kota Batam adalah tiang utama penggerak perekonomian Provinsi Kepulauan Riau, karena lebih dari 60% perekonomian provinsi ini berputar di Kota Batam.
Sektor utama yang menggerakkan perekonomian Kota Batam adalah industri pengolahan yang memberikan sumbangan yang sangat besar.
Diikuti oleh sektor perdagangan, reparasi kendaraan, dan jasa.
Pendapatan per kapita masyarakat Batam juga terbilang sangat tinggi, mencapai Rp 171,96 Juta per tahun, atau rata-rata sebesar Rp 14,3 Juta per bulan.
Angka ini menjadikannya sebagai kota dengan pendapatan per kapita paling tinggi dibandingkan dengan semua kota lainnya dalam daftar ini.
Kota Medan: Rajanya Ekonomi Sumatera
Sudah bisa ditebak siapa yang menduduki peringkat pertama?
Kota dengan PDRB terbesar di regional Sumatera, kota paling kaya di Sumatera, adalah Kota Medan.
Hingga saat ini, Kota Medan memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian di regional Sumatera secara keseluruhan.
Kota metropolitan yang dihuni oleh sekitar 2,5 juta jiwa ini memiliki PDRB AdhB tahun 2023 yang fantastis, yaitu Rp 333 Triliun.
Nilai ini naik sebesar 9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Perdagangan dan reparasi kendaraan bermotor, serta konstruksi menjadi tiga sektor utama yang menggerakkan ekonomi Kota Medan.
Kontribusi Medan terhadap total PDRB Provinsi Sumatera Utara adalah sebesar 28% pada tahun 2023.
Pendapatan per kapita warga Kota Medan tahun 2023 mencapai Rp 122 Juta per tahun, atau rata-rata sekitar Rp 10,2 Juta per bulan.
Wajah Ekonomi Urban Sumatera: Kontribusi dan Potensi
Data PDRB dari 10 kota terbesar di regional Sumatera ini menunjukkan betapa dinamisnya aktivitas ekonomi di wilayah tersebut.
Dari Banda Aceh di ujung utara hingga Bandar Lampung di selatan, serta Batam sebagai pusat industri di kepulauan, kota-kota ini memberikan kontribusi yang sangat signifikan bagi perekonomian nasional.
Angka-angka PDRB dan pendapatan per kapita menggambarkan tingkat produktivitas dan kesejahteraan rata-rata penduduk di kota-kota ini.
Meskipun ada variasi dalam besaran PDRB dan pendapatan per kapita antara satu kota dengan lainnya, keseluruhan daftar ini menyoroti kekuatan urban yang terkonsentrasi di Sumatera. (Red)