
Menyongsong perayaan May Day Fiesta 2025 yang rencananya akan dipusatkan di jantung Ibu Kota, kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, kesiapan keamanan menjadi fokus utama aparat.
Mengingat besarnya jumlah massa yang diprediksi akan tumpah ruah di jalanan, mencapai puluhan ribu buruh dari berbagai daerah, Polda Metro Jaya tak main-main dalam mempersiapkan pengamanan.
Sebuah rapat koordinasi penting digelar, menyatukan berbagai elemen terkait, mulai dari internal kepolisian hingga pemerintah daerah.
Tujuannya satu: memastikan perayaan Hari Buruh tahun ini berjalan lancar tanpa insiden yang tidak diinginkan.
Lebih istimewa lagi, rencana kehadiran orang nomor satu di Indonesia, Presiden Prabowo Subianto, untuk memberikan sambutan langsung kepada para pekerja, menambah urgensi dan bobot pengamanan acara ini.
Sorotan publik dan media dipastikan akan terarah ke kawasan Patung Kuda, menjadikan setiap detail persiapan pengamanan krusial. Antisipasi terhadap potensi kerawanan sekecil apa pun harus dilakukan dengan cermat.
Oleh karena itu, koordinasi yang erat antarpihak menjadi kunci.
Berbagai strategi pengamanan dibahas mendalam, termasuk penyiapan personel dalam jumlah sangat besar, penataan arus lalu lintas, hingga langkah proaktif mendeteksi potensi gangguan dari pihak-pihak yang ingin menunggangi momen May Day untuk membuat kekacauan.
Semua upaya ditujukan agar para buruh bisa merayakan hari mereka dan menyampaikan suara dengan damai dan bermartabat.
Rapat Koordinasi Keamanan di Markas Polda
Senin, 28 April 2025, Aula Gedung Promoter di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, menjadi saksi bisu digelarnya rapat koordinasi intensif.
Pertemuan penting tersebut dipimpin langsung oleh pucuk pimpinan Polda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Karyoto.
Rapat tersebut dihadiri oleh jajaran pejabat utama dari Markas Besar Polri (Mabes Polri) serta perwakilan dari pemerintah daerah, menunjukkan sinergi lintas institusi dalam menyikapi agenda besar ini.
Dalam arahan pembuka, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menegaskan krusialnya kolaborasi seluruh pemangku kepentingan.
Ini diperlukan untuk mengantisipasi segala potensi kerawanan yang mungkin timbul selama pelaksanaan May Day Fiesta 2025, yang diperkirakan akan menghimpun puluhan ribu buruh di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
“Momentum Hari Buruh ini mesti kita jaga sebaik-baiknya. Jangan sampai ada gangguan keamanan yang bisa merusak citra perayaan ini,” tegas Irjen Karyoto, sehari setelah rapat, pada Selasa, 29 April 2025.
Selain itu, adanya rencana Presiden Prabowo Subianto memberi sambutan langsung kepada para pekerja, menjadi faktor penentu yang meningkatkan level kewaspadaan pengamanan.
Imbauan Kedamaian dan Kesiapan Petugas
Irjen Karyoto mengimbau seluruh peserta aksi damai Hari Buruh agar selalu menjaga ketertiban selama penyampaian aspirasi. Mereka diminta mematuhi aturan hukum yang berlaku dan mengikuti setiap arahan yang diberikan petugas di lapangan.
Untuk masyarakat yang memiliki aktivitas di sekitar kawasan Jakarta Pusat pada hari H, Kapolda juga meminta agar bisa mempersiapkan diri. Masyarakat diimbau mengantisipasi kemungkinan adanya rekayasa lalu lintas dan mencari jalur alternatif demi menghindari kepadatan kendaraan.
“Kami mohon kepada para buruh agar menyampaikan aspirasi secara damai dan tertib. Jangan mudah terpancing oleh oknum-oknum yang berencana memicu kericuhan. Mari bersama-sama kita ciptakan suasana aman dan kondusif,” pinta Kapolda.
Guna mematangkan kesiapan seluruh personel pengamanan, Kapolda menyatakan bahwa pelaksanaan Tactical Floor Game (TFG) dan simulasi pengamanan akan terus dilaksanakan. Polda Metro Jaya juga siap melayani masyarakat selama May Day Fiesta 2025 berlangsung, menyiapkan posko pengaduan dan call center layanan cepat.
Dengan adanya kerja sama dari semua pihak, Kapolda yakin peringatan Hari Buruh Internasional tahun ini bisa berjalan sukses, aman, dan menjadi momen untuk memperkuat solidaritas pekerja tanpa menimbulkan gangguan ketertiban umum.
Pendekatan Humanis Hingga Antisipasi Ancaman
Asisten Utama Operasi (Astamaops) Polri, Inspektur Jenderal Polisi Akhmad Wiyagus, menambahkan, pola pengamanan yang akan diterapkan akan lebih mengutamakan pendekatan yang bersifat persuasif dan humanis kepada massa buruh. Selain itu, penempatan tim kesehatan (dokkes) di lokasi-lokasi strategis juga dianggap penting untuk memberi pelayanan medis cepat bagi peserta yang membutuhkan.
“Pemanfaatan gas air mata akan jadi pilihan paling akhir, hanya jika situasi benar-benar kritis dan mendesak,” ujar Astamaops, menekankan prioritas keselamatan dan pendekatan humanis.
Kepala Badan Intelijen Keamanan (Kabaintelkam) Polri, Komjen Pol Syahardiantono, meminta seluruh jajaran intelijen untuk proaktif melakukan deteksi dini. Langkah ini vital untuk mengidentifikasi dan mencegah kemungkinan penyusupan provokator yang berniat mengganggu jalannya acara damai tersebut.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho, menjelaskan penyiapan skenario lalu lintas. Demi mengantisipasi kemacetan dan menjaga ketertiban umum, pihaknya akan melakukan pengawalan serta pengaturan arus kendaraan massa buruh mulai dari titik keberangkatan mereka hingga tiba di lokasi aksi di Jakarta Pusat.
Pengamanan di ruas tol dan jalan-jalan protokol Ibu Kota juga akan ditingkatkan.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Sustyo Purnomo Condro, memberikan rincian tambahan.
Sistem pengamanan di wilayahnya akan dibagi menjadi delapan sektor berbeda, dengan total kekuatan personel gabungan mencapai lebih dari 13 ribu orang.
Ia juga mewanti-wanti adanya potensi gangguan dari kelompok-kelompok tertentu, seperti anarko, sehingga deteksi dini dan pengawasan ketat terus digalakkan untuk mencegah potensi kerusuhan. (Dhet)