
Luas panen jagung pipilan pada Februari 2025 mencapai 0,33 juta hektare, terjadi kenaikan sebesar 114,17% dibandingkan dengan Februari 2024.
Produksi jagung pipilan kering (kadar air 14%) juga melonjak tajam sebesar 122,43%, mencapai 1,86 juta ton pada periode tersebut.
Angka-angka ini menunjukkan tren positif dalam produksi jagung nasional, yang sebagian merupakan dampak dari upaya-upaya optimalisasi dan perluasan lahan tanam.
Peran Polri: Penggerak dan Pelindung Petani
Komjen Dedi Prasetyo kembali mengingatkan jajaran kepolisian mengenai peran mereka dalam program ketahanan pangan.
Peran Polri adalah sebagai Penggerak, Bukan Pelaksana Teknis dalam budidaya pertanian.
Polri memfokuskan peran pada fasilitator dan pengawas.
Upaya konkret Polri meliputi pembentukan 3.863 kelompok tani dan 710 kelompok wanita tani untuk memperkuat organisasi petani di tingkat akar rumput.
Polri juga melakukan pemantauan distribusi bantuan menggunakan aplikasi Gugus Tugas Polri guna memastikan transparansi penyaluran bantuan kepada petani.
Tak hanya itu, Polri juga berperan dalam melindungi petani dari praktik tengkulak nakal dan menegakkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) jagung sebesar Rp5.500 per kilogram.
Untuk memastikan hasil panen petani terserap dengan baik, Polri meminta dukungan operasional dan penyerapan oleh BULOG.
Polri bersama Pemda dan BULOG memastikan penyerapan hasil panen sesuai HPP berdasarkan MoU jaminan serap yang telah dibuat.
Ini memberikan kepastian bagi petani bahwa hasil kerja keras mereka akan dibeli dengan harga yang layak. (Dhet)