
Dalam struktur sosial Inuit, keluarga dan komunitas adalah kunci utama bertahan hidup. Mereka percaya bahwa alam punya roh. Bahkan batu dan es dihormati.
Shaman atau Angakkuq adalah figur sentral: penyembuh, penafsir alam, hingga pemimpin spiritual.
Seni mereka kuat, fungsional, dan bermakna. Dari ukiran tulang, tarian drum, hingga permainan tradisional semua jadi latihan fisik sekaligus ekspresi budaya. Bahkan permainan sederhana seperti tarik kulit hewan bisa melatih kekuatan dan kerja tim.
Saat ini, banyak Inuit tinggal di rumah permanen. Mereka pakai baju pabrikan, naik snowmobile, dan belanja di toko. Tapi jangan kira mereka meninggalkan identitas.
Kegiatan berburu tetap dilakukan. Bahasa Inuktitut terus diajarkan. Cerita rakyat masih hidup dalam dongeng, sekolah, hingga seni lokal.
Suku Inuit tidak hanya bertahan di tengah dunia yang membeku mereka menghidupinya. Menjadi bukti bahwa manusia bisa menjalin relasi dengan alam ekstrem, tanpa kehilangan jati diri. (Red)