
BERITATERBERITA – Siapa tak kenal nama Hercules Rosario Marshal, sosok yang malang melintang di Tanah Abang.
Namun, di balik nama besarnya, tersimpan sebuah kisah perjalanan spiritual penting.
Sang istri, Nia Dania, membuka cerita bagaimana Hercules memilih memeluk Agama Islam dan menjadi seorang mualaf.
Nia Dania mengaku lupa kapan tepatnya sang suami memutuskan untuk memeluk Agama Islam.
Namun, yang pasti, ia memiliki sertifikat memeluk Islam atau mualaf sebagai bukti konkret.
Menurut sang istri, Hercules mengucap dua kalimat syahadat di sebuah masjid yang berlokasi di Indramayu, Jawa Barat.
“Sudah sangat lama beliau memutuskan untuk menjadi mualaf,” kata Nia Dania seperti dilansir dari YouTube Satgasus Channel, Sabtu, 3 Mei 2025.
“Saya lupa takut salah. Pada saat itu, dua hari sebelum Hari Raya Idul Fitri, beliau berbicara minta didaftarkan untuk menjadi mualaf,” tambah Nia, mengenang momen permintaan Hercules.
Pada awalnya, Nia terkejut mendengar permintaan Hercules tersebut. Ia menganggap itu hanya sebuah omongan biasa yang tidak serius.
Menurut Nia, Hercules memutuskan menjadi seorang umat Islam ketika usia pernikahan mereka sudah menginjak 15 tahun.
“Tapi sampai berikutnya lagi, besoknya lagi, dia nanya ‘udah diurusin belum?’,” kata Nia, menirukan pertanyaan suaminya.
“Baru saya bilang ’emang yakin? Sudah benar gitu kan?’,” lanjut Nia, memastikan kesungguhan Hercules.
Nia mengaku, beliau sangat yakin dengan keputusannya.
Menurut wawancara Nia tahun 2022 lalu, Hercules sudah menjadi mualaf kurang lebih selama 11 tahun saat itu.
“Menurut saya beliau sudah baik, sangat-sangat baik,” pungkas Nia, memberi kesaksian tentang karakter suaminya.
“Dari dulu dari awal baru ketemu sampai sekarang juga beliau baik di mata saya dan anak-anak,” tambah Nia, menegaskan pandangannya.
Namun, siapa yang menyangka, di usia senjanya Hercules tergerak untuk memperdalam ajaran Agama Islam.
Ia memilih belajar kepada tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah.
Langkah ini menunjukkan komitmen Hercules untuk semakin mendekatkan diri pada ajaran agama.
Hercules dan kelompoknya memang sudah malang melintang di kawasan Tanah Abang Jakarta Pusat. Keberadaan mereka di Tanah Abang sudah tercatat sejak tahun 1980-an.
Sebelumnya, ia datang ke Jakarta dari Timor Timor dengan tujuan berobat. Namun, karena tidak betah, ia memilih untuk hidup di Tanah Abang.
Sementara itu, Hercules menceritakan secara singkat jalan hidupnya yang penuh liku. Dari dunia jalanan yang sangat keras, ia diberikan hidayah menuju kehidupannya yang lebih religius.
Kehidupan barunya ini sangat berbeda dari kehidupan lamanya. Hercules Rosario Marshal sendiri mengaku memutuskan untuk menjadi mualaf pada tahun 1990. (Dhet)