
BERITATERBERITA – Kepolisian Resor Maluku Tengah bersama Pengurus Bhayangkari Cabang Maluku Tengah tak tinggal diam melihat dampak konflik di Seram Utara.
Mereka meluncurkan aksi sosial berupa trauma healing untuk memulihkan rasa trauma anak-anak yang menjadi korban.
Kegiatan mulia ini dipimpin langsung oleh Kapolres Maluku Tengah AKBP Hardi M. K. bersama Ibu Ketua Bhayangkari Cabang Maluku Tengah.
Acara ini berlangsung di Negeri Sawai dan Masihulan, Kecamatan Seram Utara.
Personel Polisi Wanita (Polwan) Polres Maluku Tengah dan pengurus Bhayangkari terlibat aktif dalam aksi sosial ini.
Mereka bertujuan membantu memulihkan kondisi mental dan emosional anak-anak yang terdampak konflik beberapa waktu lalu.
Trauma healing kepada anak-anak dilakukan dengan cara yang sangat humanis, yaitu melalui permainan.
Kegiatan diawali dengan perkenalan, mengajak anak-anak saling mengenal dalam suasana akrab dan penuh kehangatan.
Kemudian, sesi ice breaking diadakan untuk mencairkan suasana, agar anak-anak bisa merasa lebih nyaman dan rileks selama mengikuti kegiatan.
Sesi utama trauma healing berfokus pada pemulihan psikologis anak-anak, dengan memberikan mereka ruang untuk berbagi cerita dan pengalaman terkait peristiwa bentrok yang mereka saksikan serta alami.
Berbagai aktivitas untuk mengurangi rasa trauma, seperti permainan interaktif dan kegiatan kreatif, dirancang khusus untuk mengalihkan perhatian mereka dari pengalaman buruk.
Kapolres Maluku Tengah, AKBP Hardi, menegaskan bahwa program trauma healing ini penting.
Tujuannya untuk memastikan anak-anak tidak terus terbebani dengan pengalaman traumatis yang mereka alami.
“Kami ingin anak-anak kembali merasa aman dan bahagia. Melalui kegiatan ini, kami berupaya memberikan dukungan psikologis agar mereka bisa pulih dari trauma dan melanjutkan hidup mereka dengan semangat baru,” ungkapnya.
Tak hanya itu, makan bersama juga dilakukan dengan ceria, tujuannya untuk meningkatkan kebersamaan dan mempererat hubungan antar sesama peserta sambil menikmati kudapan yang disantap.
Pada akhir acara, Kapolres juga memberikan motivasi kepada anak-anak, mendorong mereka agar tetap kuat dan optimis menghadapi masa depan, meskipun sempat dilalui dengan pengalaman yang sulit.
Kapolres berharap kegiatan ini dapat membantu anak-anak untuk pulih secara mental dan emosional. Dengan begitu, mereka bisa kembali merasa aman dan nyaman dalam lingkungan mereka.
Pihak kepolisian berkomitmen untuk terus mendukung kesejahteraan masyarakat, khususnya anak-anak korban konflik, dengan pendekatan humanis dan perhatian terhadap kondisi psikologis mereka. (DHET)