Mengapa Pancasila Disebut Pedoman Hidup? Momen Khidmat di Polres Buru Ungkap Jawabannya

Sebuah amanat tegas dari pucuk pimpinan Polres Buru menggema kuat di tengah tantangan zaman yang kian kompleks

BERITATERBERITA – Sebuah amanat penuh makna disampaikan oleh Kapolres Buru, AKBP Sulastri Sukidjang, S.H., S.I.K., M.M., yang menegaskan Pancasila bukan sekadar ideologi pajangan.

Peringatan Hari Lahir Pancasila ini menjadi panggung bagi Kapolres untuk menyuntikkan kembali semangat persatuan di tubuh Polri.

Seluruh jajaran Polres Buru serta Kompi 3 Batalyon A Pelopor Sat Brimob Polda Maluku berdiri khidmat di Lapangan Apel Polres Buru.

Mereka menjadi saksi bagaimana nilai-nilai luhur bangsa kembali ditegaskan sebagai pedoman utama dalam setiap tugas kepolisian.

Di tengah arus globalisasi dan tantangan zaman yang terus berubah, Kapolres menyoroti adanya tanggung jawab moral yang melekat pada setiap personel.

Tanggung jawab ini bukan main-main, menyangkut penjagaan fondasi kokoh pemersatu keberagaman Indonesia.

Pancasila Sebagai Pedoman Hidup, Bukan Sekadar Ideologi

“Pancasila bukan hanya sekadar ideologi, tetapi juga pedoman hidup yang harus terinternalisasi dalam tindakan kita sehari-hari,” tegas AKBP Sulastri Sukidjang dalam amanatnya.

Sebagai anggota Polri, beliau menekankan adanya tugas konstitusional untuk membumikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap pelayanan kepada masyarakat.

Peringatan sakral pada hari Senin, 2 Juni 2025 tersebut menjadi momentum refleksi mendalam bagi setiap insan Bhayangkara.

Seluruh rangkaian upacara, mulai dari pengibaran bendera Merah Putih hingga pembacaan teks Pancasila, berjalan penuh perasaan hormat.

Menjaga Integritas di Tengah Gempuran Zaman

Kapolres Buru, AKBP Sulastri Sukidjang, juga mengajak seluruh personelnya untuk senantiasa kokoh menjaga integritas serta disiplin.

Semangat pengabdian tulus kepada masyarakat dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika menjadi kunci utama menjawab tantangan zaman.

Upacara yang berlangsung tertib ini melibatkan semua elemen di Polres Buru, menunjukkan kekompakan dalam menghayati nilai-nilai Pancasila.

Prosesi diakhiri pembacaan doa untuk keselamatan bangsa dan negara, sebagai wujud harapan kolektif untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.

Momen Hari Lahir Pancasila ini secara nyata memperkuat kembali jati diri bangsa, khususnya di lingkungan institusi Polri.

Harapannya, Polri akan terus menjadi pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat yang setiap geraknya berlandaskan nilai luhur Pancasila. (DHET)