Mengapa Moral Anak Bangsa Lebih Penting dari Angka Ekonomi? Pesan Menohok dari Peringatan Hari Lahir Pancasila di Polda Maluku

Wakapolda Maluku, Brigjen Pol. Samudi, S.IK., M.H., memimpin langsung jalannya upacara dengan penuh khidmat di gedung sport center (Foto: Humas Polda Maluku)

Sebuah peringatan keras menggema dari Ambon, menegaskan Pancasila sebagai penangkal utama gempuran paham radikal di era digital

BERITATERBERITA – Sebuah pesan kuat tentang ancaman nyata terhadap Pancasila di era digital menggema dari Markas Polda Maluku, Kota Ambon.

Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini bukan lagi sebatas seremoni, melainkan menjadi panggung untuk menyuarakan kewaspadaan nasional.

Wakapolda Maluku, Brigjen Pol. Samudi, S.IK., M.H., memimpin langsung jalannya upacara dengan penuh khidmat di gedung sport center.

Beliau menyuarakan amanat penting dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang menyoroti bahaya paham ekstrem dan intoleran.

Di tengah keberagaman suku, ras, dan agama yang menjadi kekayaan Maluku, Pancasila disebut sebagai satu-satunya rumah besar pemersatu.

Namun, rumah besar ini kini menghadapi tantangan serius dari berbagai paham yang menyebar cepat melalui sendi-sendi kehidupan masyarakat.

Pancasila Sebagai Penangkal Paham Ekstrem dan Radikal

“Pancasila adalah rumah besar bagi kita semua, olehnya itu keberagaman yang kita miliki saat ini harus menjadi dasar dalam bangunan bangsa Indonesia,” tegas Wakapolda saat membacakan amanat.

Beliau menekankan bahwa kemajemukan bangsa bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan modal untuk merajut persatuan yang kokoh.

Upacara penting yang digelar pada hari Senin, 2 Juni 2025, ini menjadi momen refleksi mendalam bagi seluruh jajaran Kepolisian Daerah Maluku.

Komandan Upacara AKBP. Rian Suhendi S.Pt., S.IK, memastikan seluruh rangkaian acara berjalan tertib sebagai wujud penghormatan pada nilai luhur bangsa.

Bukan Sekadar Hafalan, Tapi Aksi Nyata Sehari-hari

Untuk melawan penyebaran paham radikal, diperlukan peran serta semua pihak mulai dari tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga pemerintah.

Nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan secara masif, mulai dari kurikulum sekolah hingga menjadi perilaku nyata aparatur negara.

“Pancasila bukan saja sekedar di hafal namun kita semua adalah pelaku dalam implementasikan nilai Pancasila di dalam kehidupan kita sehari-hari,” ungkap Wakapolda.

Tujuannya jelas, yaitu mewujudkan kemajuan Indonesia yang tidak hanya diukur dari statistik ekonomi, tetapi juga dari luhurnya moral anak bangsa.

Peringatan ini menjadi pengingat untuk terus menjaga persatuan dan semangat gotong royong dalam bingkai perbedaan.

Setiap individu diajak menjadikan nilai Pancasila sebagai inspirasi utama dalam setiap karya yang dipersembahkan untuk bangsa dan negara. (DHET)

Rekomendasi