Misteri Kematian Teteka: Keluarga Korban Desak Polisi Periksa Saksi Kunci, Ada Apa?

Kapolres Seram Bagian Barat (SBB), AKBP. Andi Zulkfli, S.I.K.,M.M, menyatakan akan menindaklanjuti tuntutan keluarga korban terkait kasus pembunuhan Frensky Patrouw (Foto: Humas Polda Maluku)

Warga blokir jalan, tuntut keadilan!

BERITATERBERITA – Aksi blokade jalan terjadi di Desa Nuruwe, Seram Bagian Barat, saat ratusan warga meluapkan kekecewaan atas lambannya penanganan kasus dugaan pembunuhan Frensky Patrouw alias Teteka, Pada Minggu, 1 Juni 2025, sekitar pukul 14.00 WIT.

Keluarga korban menuntut keadilan atas kematian tragis anggota keluarga mereka.

Kapolres Seram Bagian Barat (SBB), AKBP. Andi Zulkfli, S.I.K.,M.M, menyatakan akan menindaklanjuti tuntutan keluarga korban terkait kasus pembunuhan Frensky Patrouw.

Pernyataan ini disampaikan setelah gelombang kompetisi warga memblokir jalan utama.

Warga Geruduk Jalan, Tuntut Saksi Kunci Diperiksa!

Aksi palang jalan yang membuat aktivitas transportasi lumpuh ini dilakukan warga dengan cara merobohkan pohon dan melakukan pengecoran jalan menggunakan material bangunan.

Ini adalah bentuk ketidakpuasan terhadap penanganan kasus pembunuhan Almarhum Teteka, di mana polisi telah mengamankan lima tersangka sejak 7 April 2025.

Polisi sebelumnya telah mengamankan lima tersangka sejak 7 April 2025 dalam kasus yang menggemparkan ini.

Namun, keluarga korban merasa ada kejanggalan dan menuntut agar pihak kepolisian segera memeriksa Billy Rahman, yang mereka yakini sebagai saksi kunci yang dapat mengungkap kebenaran.

Janji Kapolres: Kasus Dibongkar Tuntas!

Menanggapi aksi protes, Kapolres AKBP. Andi Zulkfli berusaha menenangkan massa dan berjanji akan mengusut tuntas kasus ini.

Beliau menyatakan bahwa pihaknya telah menerima informasi dari keluarga korban dan akan segera memanggil serta memeriksa saksi kunci yang mereka sebutkan, yaitu Billy Rahman.

“Kami memahami betul gejolak emosi dan rasa duka yang mendalam dari keluarga korban,” ujar Kapolres dengan nada serius. “Kami pastikan tidak akan tinggal diam dan akan bekerja secara transparan, tuntas, serta profesional hingga ke akar-akarnya,” imbuhnya.

Mediasi Berhasil, Jalan Kembali Dibuka

Polres SBB juga mengambil langkah proaktif dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Nuruwe serta tokoh masyarakat setempat.

Upaya pendekatan humanis dilakukan untuk meredam ketegangan dan menyadarkan warga akan pentingnya menjaga ketertiban umum.

Setelah melalui proses mediasi yang cukup alot, akhirnya pada pukul 17.00 WIT, pemalangan jalan berhasil dibuka.

Arus lalu lintas di Jalan Trans Seram Nuruwe yang sempat terhenti kembali normal, memungkinkan masyarakat beraktivitas seperti biasa.

Imbauan Penting Kapolres untuk Warga

Kapolres kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan tindakan main hakim sendiri atau aksi pemblokiran jalan yang dapat merugikan kepentingan umum.

Beliau menekankan bahwa tindakan tersebut justru dapat berujung pada pelanggaran hukum.

“Kami mohon agar masyarakat mempercayakan sepenuhnya proses penyelidikan kepada pihak kepolisian,” pinta Kapolres.

“Jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang belum jelas kebenarannya, mari kita jaga bersama kondusifitas wilayah Seram Bagian Barat,” pungkasnya. (DHET)

Rekomendasi