
Pesta Rakyat Ngaruat Bumi di Serang lestarikan seni dan budaya lokal
BERITATERBERITA – Pesta Rakyat Ngaruat Bumi “Merawat Jagat” Digdaya Seni dan Budaya sukses digelar di Kampung Seni Yudha Asri, Desa Mander, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang, pada Minggu (15/6/2025).
Acara ini menjadi wadah ekspresi seni dan budaya yang memukau bagi masyarakat setempat.
Berbagai penampilan seni tradisional memeriahkan acara ini, mulai dari Rampak Bedug yang menghentak, Bedug Kerot yang khas, Tari Saman yang penuh harmoni, lantunan Beluk yang syahdu, hingga pementasan Wayang Golek yang sarat akan nilai filosofi.
Ratusan masyarakat dari berbagai kalangan tampak antusias menyaksikan setiap pertunjukan yang ditampilkan.
Samsu Malik Al-Fatah, Ketua Jawara Banten Bersatu DPC Bandung, Kabupaten Serang, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya Pesta Rakyat Ngaruat Bumi.
Ia berharap acara serupa dapat terus menjadi wadah pelestarian seni dan budaya kearifan lokal setiap tahunnya.
Menurut Samsu, Pesta Rakyat Ngaruat Bumi bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sebuah tradisi yang memiliki makna mendalam.
Selain sebagai ungkapan syukur atas hasil panen yang melimpah, tradisi ini juga bertujuan untuk meningkatkan keimanan, menjaga persatuan dan persaudaraan antarwarga, serta mempererat tali silaturahmi.
Bupati Serang, Hj. Ratu Rachmatuzakiyah, turut hadir dan menunjukkan antusiasmenya terhadap acara ini. Beliau tampak menikmati penampilan para anggota Sanggar Seni Asri Yudha yang menjadi tuan rumah.
Selain Bupati, hadir pula para perangkat desa, Muspika, serta kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Serang.
Kehadiran berbagai pihak, termasuk perwakilan dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII Jakarta dan Banten, Lita Ramiayati ASDA 1 Haryadi, serta para seniman, semakin menambah semarak Pesta Rakyat Ngaruat Bumi.
Tradisi ini menjadi contoh yang baik dalam upaya melestarikan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang dimiliki oleh Kabupaten Serang, dan diharapkan dapat terus menginspirasi masyarakat untuk menjaga warisan leluhur. (IH)