
Turis Lokal Jadi Prioritas
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, baru saja meresmikan pusat resor pantai Wonsan Kalma yang megah di pesisir timur negara tersebut pada hari Selasa.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Korea Utara untuk meningkatkan sektor pariwisata.
Duta Besar Rusia untuk Pyongyang turut hadir sebagai tamu kehormatan dalam acara peresmian kompleks yang luas tersebut, demikian dilaporkan oleh Korean Central News Agency (KCNA) pada hari Kamis.
Zona pariwisata yang terletak di kota pelabuhan Wonsan, Provinsi Kangwon ini, dilengkapi dengan perumahan, hotel, dan asrama yang dapat menampung hampir 20.000 tamu.
Selain itu, resor ini menyediakan berbagai fasilitas untuk berenang di laut, olahraga, dan rekreasi lainnya.
Proyek ambisius ini menjadi tonggak penting dalam rencana Kim Jong Un untuk memajukan pariwisata di salah satu negara paling tertutup dan terisolasi di dunia.
Sektor pariwisata menjadi salah satu dari sedikit cara bagi Korea Utara untuk memperoleh mata uang asing secara legal. Sebagian besar aktivitas ekonomi negara ini dibatasi oleh sanksi PBB.
Namun, industri pariwisata di Korea Utara dikelola dengan sangat ketat dan dirancang untuk menampilkan citra negara yang telah disanitasi.
Upacara pembukaan resor Kalma berlangsung meriah, sebagaimana dilaporkan oleh media pemerintah, dan Kim Jong Un menyatakan “kepuasan besar” atas perkembangan proyek ini.
Pengembangan Pariwisata Skala Besar di Korea Utara
Kim Jong Un menyampaikan bahwa resor Kalma merupakan inisiatif awal dalam mengembangkan pariwisata budaya di Korea Utara.
Pemerintah akan segera mengumumkan rencana besar untuk membangun lebih banyak kawasan wisata skala besar lainnya di berbagai wilayah negara.
KCNA mengutip pernyataan Kim Jong Un yang meyakini bahwa kegembiraan yang akan tercipta di Zona Pariwisata Pesisir Wonsan Kalma akan semakin mengukuhkan reputasinya sebagai resor budaya pariwisata tingkat dunia.
Resor pantai ini pertama kali diumumkan pada tahun 2014 dan pembangunannya dimulai pada tahun 2018, dengan target penyelesaian awal pada tahun 2019.
Namun, pembangunan sempat terhenti selama pandemi tahun 2020 ketika negara tersebut menutup perbatasannya. Sanksi internasional dan masalah pasokan material juga turut memperparah penundaan proyek ini.
Korea Utara mulai melonggarkan pembatasan perjalanan pada tahun 2023 setelah tiga tahun hampir tanpa aktivitas pariwisata, di mana tidak ada wisatawan asing yang diizinkan masuk dan informasi yang keluar sangat terbatas.
Meskipun resor Wonsan Kalma ini akan mulai menerima wisatawan domestik pada 1 Juli 2025, belum ada kepastian mengenai kapan wisatawan asing akan diizinkan untuk berkunjung.
Pendekatan hati-hati ini mencerminkan pembatasan perjalanan berkelanjutan yang diterapkan Korea Utara sejak awal pandemi COVID-19.
Sementara Korea Utara terus mengembangkan infrastruktur pariwisatanya, negara ini belum sepenuhnya membuka kembali perbatasannya untuk wisatawan internasional. Sebagai langkah awal, fokus diberikan pada pariwisata domestik.
Pada bulan April, Korea Utara mengadakan Pyongyang International Marathon untuk pertama kalinya dalam enam tahun, dengan partisipasi sekitar 200 pelari asing.
Dalam acara peresmian resor Kalma, Kim Jong Un didampingi oleh putrinya, Kim Ju Ae, dan istrinya, Ri Sol Ju. Ini merupakan penampilan publik pertama Ri Sol Ju sejak Hari Tahun Baru 2024.
Langkah Korea Utara untuk mengembangkan sektor pariwisata menunjukkan upaya negara tersebut untuk mencari sumber pendapatan baru di tengah berbagai keterbatasan ekonomi dan politik. (DIRTO)