
Penyelidikan ini diharapkan dapat mengungkap fakta sebenarnya di balik tuduhan tersebut.
Pihak militer Israel juga menyampaikan kepada Reuters bahwa beberapa insiden yang terjadi sedang dalam proses peninjauan oleh otoritas terkait.
Mereka menambahkan bahwa “Setiap tuduhan penyimpangan dari hukum atau arahan [militer Israel] akan diperiksa secara menyeluruh, dan tindakan lebih lanjut akan diambil sebagaimana diperlukan.”
Pernyataan ini menunjukkan adanya komitmen untuk menindaklanjuti setiap indikasi pelanggaran.
Sebelumnya, kondisi di sekitar pusat distribusi bantuan memang sangat memprihatinkan. Ribuan orang berkumpul dengan harapan mendapatkan kiriman bantuan makanan yang sangat mereka butuhkan.
Namun, hampir setiap hari dilaporkan adanya penembakan dan pembunuhan di rute-rute menuju pusat distribusi bantuan tersebut.
Yang terbaru, para petugas medis mengatakan bahwa enam orang tewas akibat tembakan pada hari Jumat, 27 Juni 2025, waktu setempat saat mereka berusaha mendapatkan makanan di Jalur Gaza bagian selatan.
Secara keseluruhan, data dari otoritas kesehatan Gaza menunjukkan angka yang sangat mengkhawatirkan.
Lebih dari 500 orang dilaporkan tewas di dekat pusat bantuan yang dioperasikan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung oleh Amerika Serikat, atau di area-area tempat truk-truk pembawa makanan dari PBB akan melintas sejak akhir Mei lalu.