
BERITATERBERITA – Warga Kampung Warunguyum, Desa Sukasenang, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, Banten, menggelar aksi protes warga yang dipicu oleh keberadaan kandang ayam yang beroperasi tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.
Aksi ini merupakan bentuk keputusasaan warga yang telah lama menderita akibat pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh operasional kandang ayam tersebut.
Ribuan lalat kini menjadi teror nyata bagi kehidupan sehari-hari warga, menyerbu rumah-rumah dan mengganggu aktivitas normal.
Menurut Edong, seorang aktivis lingkungan hidup dari Cijaku, keberadaan kandang ayam ini telah berlangsung cukup lama dan menjadi sumber utama masalah bagi masyarakat setempat.
“Kandang ayam tersebut telah menyebabkan invasi lalat yang masif ke rumah-rumah warga, membuat kehidupan kami sangat tidak nyaman dan terganggu,” tegas Edong dengan nada geram.
Kondisi ini jelas menunjukkan adanya praktik operasional yang abai terhadap standar kesehatan dan lingkungan.
Lebih lanjut, Edong mempertanyakan secara tajam mengenai keberadaan izin lingkungan untuk kandang ayam yang meresahkan tersebut.
“Sebagai warga asli di sini, saya tidak pernah mengetahui adanya proses perizinan lingkungan untuk kandang ayam ini. Apakah benar kandang ayam ini telah mengantongi izin yang sah dari Pemerintah Daerah?” tanyanya dengan nada curiga.
Ketidakjelasan status perizinan ini semakin memperkuat dugaan adanya pelanggaran terhadap regulasi lingkungan hidup.
Selain masalah lalat, Edong juga mengungkapkan fakta mencengangkan bahwa Kampung Warunguyum dan Kampung Cikarae, yang berada di Desa Sukasenang, tidak memiliki sistem pengolahan limbah yang memadai.
“Saya melihat secara langsung bahwa tidak ada upaya pengolahan limbah yang dilakukan di kandang ayam tersebut.
Hal ini sangat berpotensi menyebabkan masalah pencemaran lingkungan yang lebih serius dan mengancam kesehatan warga sekitar,” ungkap Edong dengan penuh kekhawatiran.