CIA Bergerak Diam-diam: Benarkah Adolf Hitler Selamat dan Bersembunyi di Amerika Selatan Setelah Perang Dunia II Berakhir?

Agen Intelijen Amerika Serikat sebenarnya telah berusaha mencari ‘tempat persembunyian Hitler di Argentina’ (Foto: Youtube/The Dock – Full Documentaries)

BERITATERBERITA – Sebuah laporan mengejutkan dari DailyMail.com mengungkap bahwa Badan Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat ternyata pernah melakukan misi rahasia untuk mencari jejak Adolf Hitler di Amerika Selatan.

Misi ini dilakukan sekitar 10 tahun setelah pemimpin Nazi tersebut dikabarkan tewas di bunker Berlin pada akhir Perang Dunia II.

Dokumen-dokumen yang kini dideklasifikasi menunjukkan bahwa para agen CIA memiliki keyakinan kuat bahwa Hitler masih hidup dan telah mengubah namanya menjadi “Adolf Schrittelmayor” pada tahun 1950-an.

Keyakinan ini muncul meskipun catatan resmi sejarah menyatakan bahwa Adolf Hitler mengakhiri hidupnya sendiri di bunkernya pada tanggal 30 April 1945, saat pasukan Sekutu semakin mendekat dan mengepungnya.

Hitler dianggap sebagai dalang utama dari tragedi Holocaust yang mengerikan.

Laporan ini muncul menjelang perilisan dokumen-dokumen lain yang diperintahkan untuk dideklasifikasi oleh Presiden Argentina saat ini, Javier Milei.

Dokumen-dokumen tersebut diyakini berisi informasi mengenai para anggota Nazi yang mencari perlindungan di Argentina setelah kekalahan Jerman dalam Perang Dunia II.

Dokumen-dokumen CIA yang dideklasifikasi pada tahun 2020 mengungkapkan bahwa para agen intelijen Amerika Serikat sebenarnya telah berusaha mencari “tempat persembunyian Hitler di Argentina” dalam beberapa bulan setelah Perang Dunia II berakhir.

Bahkan, menurut laporan DailyMail.com, CIA masih terus melacak keberadaan Hitler melalui informan-informan mereka hingga tahun 1955.

Hal ini menunjukkan bahwa keraguan atas kematian Hitler tidak hanya menjadi spekulasi publik, tetapi juga menjadi perhatian serius bagi badan intelijen AS.

Berdasarkan dokumen-dokumen tersebut, Hitler diduga memiliki tempat persembunyian rahasia di sebuah hotel yang terletak di La Falda, Argentina.

Informasi ini semakin menambah bahan spekulasi mengenai kemungkinan Hitler melarikan diri dari Jerman.

Selain itu, sebuah foto yang diklaim sebagai “Adolf Schrittelmayor” yang sedang duduk di bangku di Tunja, Kolombia, juga semakin memperkuat dugaan tersebut.

Sosok dalam foto tersebut memiliki kemiripan yang mencolok dengan Adolf Hitler, sehingga memicu berbagai teori konspirasi mengenai kelangsungan hidupnya.

Dokumen-dokumen CIA juga mencatat bahwa Hitler akhirnya pindah ke Argentina pada Januari 1955.

Namun, di sisi lain, dokumen-dokumen tersebut juga mengungkapkan adanya keraguan dari para pejabat intelijen bahwa pencarian Hitler ini akan membuahkan hasil yang konkret.

Mereka menyadari bahwa upaya besar mungkin akan dilakukan tanpa adanya jaminan penemuan yang pasti.

“Diperkirakan bahwa upaya yang sangat besar dapat dihabiskan untuk masalah ini dengan kemungkinan yang sangat kecil untuk menetapkan sesuatu yang konkret,” tulis para pejabat intelijen dalam salah satu dokumen yang dikutip oleh DailyMail.com.

Pernyataan ini mencerminkan ketidakpastian dan tantangan yang dihadapi oleh CIA dalam mencari kebenaran di balik desas-desus keberadaan Hitler.

Meskipun demikian, keberadaan dokumen-dokumen ini menunjukkan bahwa CIA tidak sepenuhnya yakin dengan kematian Hitler dan merasa perlu untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Hal ini juga menambah dimensi baru pada sejarah Perang Dunia II dan nasib salah satu tokoh paling kontroversial di abad ke-20 tersebut.

Spekulasi mengenai kemungkinan Adolf Hitler melarikan diri ke Amerika Selatan setelah Perang Dunia II memang telah lama menjadi perdebatan di kalangan sejarawan dan ahli teori konspirasi.

Teori ini mendapatkan daya tarik karena beberapa tokoh Nazi lainnya, seperti Adolf Eichmann dan Josef Mengele, memang berhasil melarikan diri ke benua tersebut dan hidup di sana selama beberapa waktu sebelum akhirnya ditemukan atau meninggal.

Argentina, di bawah kepemimpinan Juan PerĂ³n pada saat itu, dikenal sebagai tempat perlindungan bagi banyak mantan anggota Nazi.

Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa Hitler juga mungkin mencari suaka di negara tersebut.

Keputusan Presiden Javier Milei untuk mendeklasifikasi semua dokumen pemerintah Argentina terkait dengan para buronan Nazi diharapkan dapat memberikan lebih banyak kejelasan mengenai isu ini.

Namun, sebagian besar sejarawan arus utama tetap berpegang pada catatan resmi bahwa Hitler meninggal dunia di Berlin pada tahun 1945.

Mereka berargumen bahwa tidak mungkin bagi begitu banyak orang untuk menyimpan rahasia sebesar ini selama bertahun-tahun.

Selain itu, bukti forensik dan catatan sejarah yang ada cenderung mendukung versi resmi tersebut.

Meskipun demikian, terungkapnya dokumen-dokumen CIA ini kembali menghidupkan perdebatan dan memicu rasa penasaran publik.

Pertanyaan mengenai apakah Hitler benar-benar tewas di bunker atau berhasil melarikan diri ke Amerika Selatan masih menjadi misteri yang belum sepenuhnya terpecahkan.

Keberadaan foto “Adolf Schrittelmayor” di Kolombia pada tahun 1954 semakin menambah lapisan kompleksitas pada cerita ini.

Penting untuk dicatat bahwa CIA sendiri mengakui adanya keraguan mengenai keakuratan informasi yang mereka peroleh.

Mereka menyadari bahwa informan yang memberikan laporan tersebut mungkin saja menyampaikan informasi yang tidak benar atau berdasarkan imajinasi belaka.

Oleh karena itu, penyelidikan CIA terhadap kemungkinan keberadaan Hitler di Amerika Selatan akhirnya dihentikan karena dianggap tidak memiliki prospek yang jelas untuk menghasilkan bukti konkret.

Meskipun pencarian aktif CIA telah dihentikan, terungkapnya dokumen-dokumen ini tetap menjadi pengingat bahwa sejarah terkadang menyimpan kejutan dan misteri yang belum terpecahkan.

Spekulasi mengenai nasib Adolf Hitler setelah Perang Dunia II kemungkinan akan terus berlanjut, terutama dengan adanya dokumen-dokumen baru yang akan dideklasifikasi oleh Argentina. (Red)

Sumber: Newsmax

Rekomendasi