
BERITATERBERITA – Seorang terpidana kasus pembunuhan yang telah dijatuhi hukuman seumur hidup karena memutilasi pacarnya kembali membuat geger.
Taylor Schabusiness, wanita berusia 27 tahun ini, terekam kamera menyerang pengacaranya sendiri di ruang sidang.
Insiden ini terjadi saat ia menghadiri sidang terkait tuduhan baru atas penyerangan terhadap seorang petugas sipir penjara di Fasilitas Koreksi Taycheedah.
Video rekaman kejadian tersebut dengan cepat menyebar di dunia maya.
Pengguna X (sebelumnya Twitter) bernama Collin Rugg membagikan video tersebut dengan keterangan, “Wanita yang dihukum karena memutilasi pacarnya, ‘kambuh’ setelah mencoba menyerang pengacara pembelanya di ruang sidang. Ini adalah kali kedua Taylor Schabusiness menyerang pengacara pengacara pembelanya.”
Menurut laporan Dailymail, insiden penyerangan ini terjadi pada hari Jumat, 4 April 2025.
Schabusiness, yang telah divonis penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat atas pembunuhan Shad Thyrion (25 tahun) dalam pengaruh narkoba saat berhubungan intim, kembali ke pengadilan atas dakwaan baru.
Dakwaan tersebut terkait dugaan penyerangan terhadap seorang petugas penjara pada bulan Juli tahun sebelumnya.
Ini bukan kali pertama Schabusiness menunjukkan perilaku agresif di pengadilan.
Pada tahun 2023, wanita asal Amerika Serikat ini pernah menyerang pengacaranya saat itu, Quinn Jolly, saat persidangan berlangsung.
Ia berhasil dihentikan setelah seorang petugas keamanan bergulat dengannya di lantai ruang sidang.
Schabusiness dijatuhi hukuman seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat atas pembunuhan Shad Thyrion.
Berdasarkan laporan People, ia dinyatakan bersalah atas pembunuhan, rudapaksa, dan mutilasi mayat manusia pada tahun 2023.
Dalam penyelidikan, Schabusiness mengaku berhubungan intim dengan Thyrion sambil menggunakan metamfetamin.
Hal inilah yang kemudian memicu tindakan kekerasan hingga ia mencekik pacarnya hingga tewas.
Bagian kepala Thyrion ditemukan di dalam ember di ruang bawah tanah rumah ibunya.
Ketika penyidik memberitahukan penemuan ini kepada Schabusiness, ia menjawab dengan kasar, “Itu sangat kacau.”
Awalnya, ia mengklaim tidak ingat apa pun yang terjadi antara dirinya dan Thyrion.
Namun, pada akhirnya, ia mengungkapkan detail mengerikan dan sadis tentang bagaimana ia melakukan pembunuhan terhadap kekasihnya.
Insiden penyerangan terbaru terhadap pengacaranya terjadi saat sidang pertama atas tuduhan penyerangan terhadap petugas penjara.
Dalam video yang beredar, Schabusiness terlihat duduk di meja terdakwa sebelum tiba-tiba berdiri dan berusaha menyerang pengacaranya, Curtis Paul Julka.
Petugas keamanan pengadilan dengan sigap langsung mengamankan dan membawanya ke lantai.
Akibat insiden ini, hakim memutuskan untuk menunda persidangan selama sekitar 45 menit.
Ketika persidangan dilanjutkan, Schabusiness hadir melalui panggilan video dari penjara.
Pengacaranya, Curtis Paul Julka, mengajukan permintaan untuk mengundurkan diri dari kasus ini setelah kejadian tersebut.
Namun, hakim Anthony Nehls memintanya untuk menyelesaikan sidang pada hari itu, dan permintaan pengunduran diri akan dipertimbangkan kemudian.
Dakwaan baru terhadap Schabusiness bermula dari insiden pada Juli 2024 di mana ia diduga menyerang seorang perawat di penjara.
Menurut laporan pengaduan pidana, Schabusiness tiba-tiba menyerang perawat tersebut dan mengayunkan baki logam ke arahnya saat perawat itu sedang berusaha mengeluarkan staples dari lengannya.
Schabusiness kemudian mengatakan kepada petugas bahwa ia terkejut dan merasa sakit saat pinset digunakan untuk mencabut staples, dan ia tidak ingat apa pun setelah itu.
Dalam persidangan pada hari Jumat, 4 April 2025, pengacara Schabusiness mengajukan pembelaan tidak bersalah atas nama kliennya.
Sementara itu, Schabusiness sendiri tidak memberikan komentar terkait insiden penyerangan tersebut.
Catatan sidang pengadilan menunjukkan bahwa pengacaranya mengajukan permohonan untuk mengundurkan diri dari kasus tersebut pada sore hari setelah insiden terjadi.
Kasus Taylor Schabusiness telah menarik perhatian publik karena kekejaman pembunuhan yang dilakukannya dan perilaku agresifnya di pengadilan.
Vonis seumur hidup yang telah dijatuhkan sebelumnya tidak menghentikannya untuk melakukan tindak kekerasan.
Insiden penyerangan terhadap pengacaranya ini semakin menambah daftar panjang perilaku bermasalah yang ditunjukkan oleh seorang pembunuh yang dikenal sangat berbahaya.
Perilaku Schabusiness yang berulang kali menyerang pengacaranya menimbulkan pertanyaan tentang kondisi mentalnya dan sistem keamanan di dalam penjara. (Red)
Sumber: Hindustan Times