
BERITATERBERITA – Jawara Banten Bersatu, sebuah organisasi kemasyarakatan yang memiliki akar kuat di Provinsi Banten, menunjukkan kepeduliannya terhadap pelestarian budaya dan pertanian tradisional dengan menghadiri acara panen raya padi di Kasepuhan Cisitu, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak.
Kehadiran perwakilan dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Pamarayan, Bayah, dan Malingping dalam acara yang berlangsung selama dua hari, Selasa dan Rabu, 8 hingga 9 April 2025, ini menjadi bukti nyata dukungan Jawara Banten Bersatu terhadap upaya mempertahankan warisan leluhur di bidang pertanian.
Panen raya padi tradisional ini merupakan momen penting bagi masyarakat Kasepuhan Cisitu, dan kehadiran Jawara Banten Bersatu semakin memeriahkan acara tersebut.
Dukungan Jawara Banten Bersatu terhadap pelestarian tradisi pertanian di Kasepuhan Cisitu merupakan wujud apresiasi yang tinggi terhadap semangat masyarakat adat dalam mempertahankan praktik bertani yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Organisasi ini menyadari betul pentingnya menjaga kearifan lokal dan memajukan swasembada pangan di wilayah Banten. Panen raya padi tradisional di Kasepuhan Cisitu ini menjadi contoh konkret bagaimana masyarakat adat mampu mempertahankan tradisi pertanian di tengah arus modernisasi.
Jawara Banten Bersatu Panen Raya ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih mencintai dan melestarikan budaya pertanian Indonesia.
Kegiatan panen raya padi di Kasepuhan Cisitu dilakukan dengan cara yang sangat tradisional, menggunakan alat yang disebut ani-ani.
Ani-ani merupakan sebuah alat panen padi yang telah digunakan sejak abad ke-17 dan menjadi simbol kearifan lokal masyarakat agraris.
Proses panen menggunakan ani-ani tidak hanya sekadar kegiatan memanen padi, tetapi juga merupakan bagian tak terpisahkan dari tradisi dan budaya masyarakat Kasepuhan Cisitu.
Setiap tahapan dalam proses panen memiliki makna dan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.
Jawara Banten Bersatu Panen Raya ini menjadi kesempatan bagi para anggotanya untuk belajar dan menghargai proses bertani tradisional.
Abah Yoyo, selaku Pemangku Adat Kasepuhan Cisitu, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Jawara Banten Bersatu atas kehadiran dan dukungan mereka terhadap kegiatan panen raya padi tradisional ini.
Menurut Abah Yoyo, kehadiran Jawara Banten Bersatu memberikan semangat baru bagi masyarakat Kasepuhan Cisitu dalam melestarikan tradisi pertanian dan menjaga keberlangsungan budaya mereka.
Apresiasi Abah Yoyo ini menunjukkan bahwa dukungan dari berbagai pihak, termasuk organisasi kemasyarakatan seperti Jawara Banten Bersatu, sangat berarti bagi masyarakat adat.
Jawara Banten Bersatu Panen Raya ini semakin mempererat tali silaturahmi antara organisasi dan masyarakat adat.
“Kami sangat menghargai kehadiran dan dukungan dari Jawara Banten Bersatu. Semangat mereka dalam melestarikan budaya dan pertanian di Banten sangatlah berarti bagi kami,” kata Abah Yoyo dengan penuh haru.
Beliau berharap agar dukungan dari Jawara Banten Bersatu dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi upaya pelestarian tradisi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kasepuhan Cisitu.
Apresiasi Abah Yoyo ini menjadi motivasi bagi Jawara Banten Bersatu untuk terus berkontribusi dalam menjaga warisan budaya dan pertanian di Banten melalui kegiatan Jawara Banten Bersatu Panen Raya dan inisiatif lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Abah Yoyo juga menyampaikan harapannya kepada Pemerintah Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten untuk dapat memberikan bantuan dalam pembangunan irigasi yang memadai di wilayah Cisitu.
Menurut beliau, wilayah Cisitu memiliki potensi sumber air yang melimpah, namun belum dimanfaatkan secara optimal karena keterbatasan infrastruktur irigasi.
Pembangunan irigasi yang memadai diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani di Kasepuhan Cisitu.
Permintaan Abah Yoyo ini menjadi perhatian penting bagi Jawara Banten Bersatu Panen Raya untuk dapat disampaikan kepada pihak-pihak terkait.
Abah Yoyo merinci kebutuhan irigasi di wilayahnya, yaitu pembangunan tiga irigasi penting. Pertama, irigasi Lebak Randu yang berpotensi mengairi area persawahan seluas 400 hektar.
Kedua, irigasi Pasir Katimus yang dapat mengairi sawah seluas 450 hektar.
Ketiga, irigasi Pematang Kolecer dengan potensi mengairi lahan sawah seluas 700 hektar. Pembangunan ketiga irigasi ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan produksi padi dan kesejahteraan petani di Kasepuhan Cisitu.
Jawara Banten Bersatu Panen Raya berkomitmen untuk mendukung upaya masyarakat dalam mewujudkan pembangunan irigasi ini.
Jawara Banten Bersatu menunjukkan komitmen yang kuat untuk terus mendukung upaya pelestarian budaya dan pertanian di Provinsi Banten.
Organisasi ini percaya bahwa dengan adanya kerja sama dan dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat adat, dan organisasi kemasyarakatan, tradisi pertanian dapat terus dilestarikan dan swasembada pangan di Banten dapat semakin maju.
Kehadiran dalam acara Jawara Banten Bersatu Panen Raya ini merupakan salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut.
Ketua DPC Pamarayan, Bayah, dan Malingping Jawara Banten Bersatu menyatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi semangat masyarakat adat Kasepuhan Cisitu dalam melestarikan tradisi pertanian dan memajukan swasembada pangan.
Beliau menegaskan bahwa Jawara Banten Bersatu akan terus memberikan dukungan penuh terhadap upaya pelestarian budaya dan pertanian di seluruh wilayah Banten, termasuk melalui kegiatan seperti Jawara Banten Bersatu Panen Raya ini.
Jawara Banten Bersatu berharap agar kegiatan panen raya padi tradisional di Kasepuhan Cisitu ini dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat lainnya di Banten dalam melestarikan budaya dan pertanian lokal.
Organisasi ini juga berharap agar Pemerintah Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten dapat terus memberikan dukungan yang lebih besar terhadap upaya pelestarian budaya dan pertanian di seluruh wilayah Banten, termasuk di Kasepuhan Cisitu.
Dukungan ini sangat penting untuk menjaga keberlangsungan tradisi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani.
Kehadiran Jawara Banten Bersatu dalam acara panen raya padi tradisional di Kasepuhan Cisitu ini semakin mempererat hubungan antara organisasi kemasyarakatan dan masyarakat adat.
Sinergi antara kedua pihak ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif yang lebih besar bagi pelestarian budaya dan kemajuan pertanian di Banten.
Jawara Banten Bersatu Panen Raya ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi dalam menjaga warisan leluhur.
Panen raya padi tradisional di Kasepuhan Cisitu merupakan kekayaan budaya yang patut dijaga dan dilestarikan.
Metode bertani tradisional yang digunakan oleh masyarakat setempat memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang sangat tinggi dan ramah terhadap lingkungan.
Dukungan dari Jawara Banten Bersatu melalui kegiatan Jawara Banten Bersatu Panen Raya ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan praktik pertanian tradisional.
Jawara Banten Bersatu menyadari bahwa pelestarian budaya dan pertanian tradisional merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.
Oleh karenanya, organisasi ini mengajak seluruh masyarakat Banten untuk turut serta mendukung upaya-upaya pelestarian budaya dan pertanian yang ada di wilayahnya masing-masing.
Kegiatan Jawara Banten Bersatu Panen Raya ini menjadi ajang untuk menggalang dukungan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga warisan budaya dan alam Banten. (Iwan H)