
BERITATERBERITA – Hyundai Ioniq 5 dan Kona Electric telah lama dikenal. Keduanya merupakan model mobil listrik unggulan yang dimiliki Hyundai di pasar global.
Namun, status tersebut tidak menjamin penjualannya bisa selalu stabil. Terutama karena permintaannya terus menunjukkan penurunan.
Penurunan permintaan ini terjadi akibat ketatnya persaingan. Persaingan di pasar mobil listrik global semakin sengit.
Menghadapi situasi ini, merek otomotif asal Korea Selatan tersebut membuat keputusan. Mereka memutuskan menunda produksi kedua mobil listrik andalannya.
Penundaan produksi dilakukan selama akhir bulan ini. Ternyata, ini bukan kali pertama.
Hyundai melakukan penghentian sementara produksi kedua mobil tersebut. Situasi serupa pernah terjadi sebelumnya.
Penundaan Produksi dan Penyebabnya
Penjualan Hyundai Ioniq 5 dan Kona Electric memang masih terbilang cukup bagus. Performanya telah membantu Hyundai dalam mencatatkan hasil penjualan yang memuaskan.
Hasil tersebut diraih selama beberapa tahun terakhir. Namun, penurunan permintaan yang terjadi sepanjang awal tahun 2025 ini sudah membuat Hyundai.
Mereka berusaha mencari cara agar bisa bertahan di pasarnya. Sebagai respons, mereka akan menghentikan produksi kedua mobil listrik tersebut.
Penghentian produksi akan dimulai tanggal 24 April. Sampai 30 April 2025 mendatang.
Sebenarnya, ini menjadi kali kedua Hyundai menunda produksi. Mereka menunda produksi mobil SUV listrik andalannya ini dalam beberapa bulan terakhir.
Mereka pernah melakukan penghentian sementara produksi. Hal itu terjadi sekitar dua bulan lalu.
Selama periode 24-28 Februari 2025, produksi model ini juga disetop sementara. Alasan yang diberikan saat itu serupa.
Situasi ini menunjukkan bahwa mereka menghadapi. Mereka menghadapi tidak hanya satu masalah.
Tetapi, sejumlah masalah yang tengah terjadi di pasar global.
Ketegangan Pasar BEV Global
Selain karena menurunnya permintaan Ioniq 5 dan Kona Electric di beberapa wilayah kunci. Terutama di Eropa dan Amerika Utara.
Persaingan yang sangat ketat di pasar BEV (Battery Electric Vehicle) mungkin menjadi penyebab utama lainnya. Belakangan ini, semakin banyak model mobil listrik baru yang dirilis.
Terlebih, merek-merek asal Negeri Tirai Bambu seperti BYD gencar melakukan ekspansi. Ekspansi pasar secara besar-besaran di berbagai belahan dunia.
Persaingan semakin ketat. Hal ini ditambah fakta bahwa mobil listrik kini banyak ditawarkan.
Mereka ditawarkan dengan harga yang lebih terjangkau. Konsumen memiliki lebih banyak pilihan.
Kondisi pasar global yang bisa dikatakan cukup kacau. Situasi ini juga menjadi penyebab lain.
Ini sebab keputusan yang dibuat oleh Hyundai. Entah apakah kedua mobil listrik unggulannya ini.
Apakah Ioniq 5 dan Kona Electric bisa bertahan. Bertahan di tengah keadaan pasar global yang penuh tantangan tersebut. (Red)