
Misteri di Balik Tembok Raksasa: Fakta Menarik dan Sejarah Tembok China
BERITATERBERITA – Tembok Besar China, mahakarya arsitektur yang membentang ribuan kilometer, merupakan salah satu bangunan paling ikonik dan mengesankan di muka bumi.
Minggu, 8 Juni 2025, beritatererita.com mengutip dari berbagai sumber, terungkap lebih dalam mengenai sejarah panjang dan tujuan mulia di balik pembangunannya yang megah.
Keajaiban Dunia yang Dibangun untuk Pertahanan
Tembok yang meliuk-liuk melintasi pegunungan, gurun, dan padang rumput di daratan China ini, dibangun oleh berbagai dinasti China selama berabad-abad. Tujuan utamanya adalah melindungi wilayah kekaisaran dari serangan suku-suku nomaden yang berasal dari utara.
Lebih dari sekadar tembok fisik, struktur ini terdiri dari tembok utama yang besar, benteng pertahanan, menara pengawas, dan gerbang-gerbang penting. Benteng berfungsi sebagai pusat pertahanan strategis dan tempat penyimpanan senjata, sementara menara pengawas digunakan untuk mengirimkan sinyal peringatan dini tentang adanya ancaman musuh melalui asap atau api.
Sejarah Panjang Pembangunan Tembok Raksasa
Sejarah Tembok Besar China dapat ditelusuri hingga periode Negara-Negara Berperang (abad ke-7 hingga ke-4 SM) ketika berbagai negara feodal mulai membangun benteng pertahanan sendiri. Kaisar Qin Shi Huang pada abad ke-3 SM menjadi tokoh kunci yang menggabungkan berbagai tembok ini menjadi satu struktur yang lebih besar untuk melindungi kekaisaran yang baru bersatu dari serangan suku Xiongnu.
Proyek ambisius ini melibatkan ratusan ribu pekerja dan berlangsung sangat berat. Pada masa Dinasti Han, pembangunan dan perluasan tembok dilanjutkan, terutama untuk melindungi Jalur Sutra.
Masa Keemasan Pembangunan di Era Dinasti Ming
Pembangunan Tembok Besar China mencapai puncaknya pada masa Dinasti Ming (abad ke-14). Setelah mengusir bangsa Mongol, para penguasa Ming sangat menyadari ancaman dari utara dan melakukan pembangunan ulang serta perbaikan besar-besaran tembok yang sudah ada.
Pada era ini, bahan yang lebih kuat seperti batu bata dan batu kapur digunakan untuk memastikan tembok dapat bertahan lebih lama. Sistem menara pengawas yang terintegrasi dan benteng pertahanan yang kokoh juga dibangun untuk memperkuat fungsi militer tembok.
Dari Simbol Pertahanan Menjadi Ikon Global
Setelah Dinasti Qing mengambil alih kekuasaan pada abad ke-17, Tembok Besar tidak lagi memainkan peran penting dalam pertahanan militer karena ancaman dari utara berkurang. Meskipun sempat terbengkalai dan mengalami kerusakan, Tembok Besar China kini menjadi ikon global yang diakui UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 1987 dan termasuk dalam Tujuh Keajaiban Dunia.
Setiap tahun, jutaan wisatawan datang untuk menyaksikan kemegahan bangunan bersejarah ini, yang menjadi simbol kebanggaan masyarakat China dan bukti kekayaan sejarah bangsa. Meskipun sebagian tembok telah hilang akibat erosi dan aktivitas manusia, upaya konservasi terus dilakukan untuk melestarikan warisan berharga ini bagi generasi mendatang. (Asep)