Fakta atau Mitos? Siapa Sebenarnya yang Membangun Piramida Mesir Kuno?

Bukan Budak! Penelitian Ungkap Fakta Mengejutkan Pembangun Piramida

BERITATERBERITA – Pernahkah Anda bertanya-tanya siapa sebenarnya yang membangun piramida-piramida megah di Mesir?

Sebuah analisis mendalam dari berbagai sumber, termasuk pernyataan dari arkeolog terkemuka, memberikan pencerahan terkait hal ini.

Benarkah Piramida Dibangun oleh Buruh Upahan?

Pada tahun 1990, Kepala Arkeologi Mesir, Dr. Zahi Hawass, mengemukakan teori bahwa para pekerja yang membangun piramida bukanlah budak, melainkan buruh upahan yang didatangkan dari berbagai wilayah, termasuk tempat asal bahan baku seperti Libanon.

Teori ini didukung oleh penemuan-penemuan arkeologis terbaru.

Menurut Dr. Hawass, bukti lain yang memperkuat teorinya adalah catatan mengenai pemberian makanan kepada sekitar 10.000 pekerja yang terlibat dalam pembangunan piramida.

Setiap harinya, mereka menerima pasokan 21 sapi dan 23 domba yang dikirim dari peternakan di utara dan selatan Mesir.

Bukti Arkeologis Mendukung Teori Pekerja Terampil

Meskipun bangsa Yunani kuno percaya bahwa piramida dibangun oleh sistem kerja paksa, para arkeolog modern kini lebih meyakini bahwa setidaknya Piramida Agung Giza dibangun oleh puluhan ribu pekerja terampil yang tinggal di dekat lokasi pembangunan dan menerima gaji atau imbalan atas pekerjaan mereka.

Penemuan kuburan para pekerja di sekitar piramida pada tahun 1990 oleh Zahi Hawass dan Mark Lehner menjadi salah satu bukti kuat yang mendukung teori ini. Bahkan, catatan sejarah raja Amenemhat II menunjukkan bahwa orang asing dari Kanaan juga dipekerjakan dalam proyek pembangunan piramida pada masa Kerajaan Pertengahan.

Hal ini menunjukkan bahwa tenaga kerja yang terlibat dalam pembangunan piramida kemungkinan besar merupakan pekerja terampil yang dihargai, bukan sekadar budak paksa. (Siska)

Rekomendasi