Ketegangan Meningkat: Konflik Israel-Suriah Ancam Stabilitas Timur Tengah!

Konflik Israel-Suriah Ancam Stabilitas Timur Tengah (Foto: Red Flag)

BERITATERBERITA – Kabar duka datang dari wilayah perbatasan barat daya antara Suriah dan Israel, di mana konflik terbaru dilaporkan telah merenggut nyawa sejumlah warga sipil.

Kementerian Luar Negeri Suriah mengumumkan pada hari Selasa, 25 Maret 2025, bahwa setidaknya enam warga negara mereka menjadi korban tewas dalam insiden tersebut.

Namun, hingga saat ini, rincian pasti mengenai identitas para korban masih belum sepenuhnya terungkap.

Belum dapat dipastikan apakah mereka yang tewas merupakan anggota dari kelompok bersenjata yang aktif di wilayah tersebut atau warga sipil bersenjata yang berasal dari Kegubernuran Daraa di Suriah selatan.

Menanggapi insiden ini, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengeluarkan pernyataan resmi.

Menurut pihak IDF, pasukan mereka melakukan tindakan balasan setelah terlebih dahulu mendapatkan serangan dari pihak lain.

Pasukan Israel telah lama ditempatkan di dalam zona penyangga yang dulunya dikontrol oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Penempatan pasukan ini berlangsung di sepanjang garis perbatasan kedua negara sejak terjadinya pergolakan politik yang menggulingkan kepemimpinan diktator Suriah Bashar Assad pada bulan Desember.

Awalnya, pemerintah Israel menyatakan bahwa penempatan pasukan di wilayah tersebut diperlukan sebagai langkah untuk menjamin keamanan.

Alasan utamanya adalah karena pada saat itu, pemerintahan Suriah yang berfungsi secara efektif belum terbentuk sepenuhnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, para pejabat tinggi Israel memberikan pernyataan yang berbeda.

Mereka mengatakan bahwa pasukan Israel akan tetap berada di zona penyangga tersebut secara permanen.

Tindakan Israel ini menuai kritik dari berbagai pihak, salah satunya adalah Andreas Krieg, seorang dosen senior di School of Security Studies di King’s College London.

Dalam sebuah wawancara dengan media pada awal Maret yang lalu, Krieg menyatakan bahwa Israel telah melanggar hukum internasional secara signifikan.

Pelanggaran tersebut tidak hanya terkait dengan tindakan merebut dan menduduki wilayah Suriah secara ilegal.

Lebih lanjut, Krieg menambahkan bahwa Israel juga telah menggunakan kekuatan militer di dalam wilayah Suriah untuk menyerang target-target yang dinilai tidak secara langsung mengancam keamanan Israel pada saat itu.

Halaman: 1 2 3
Rekomendasi