
Aksi sweeping ini juga menjadi simbol persatuan dan kekompakan para pengemudi angkutan umum jurusan Serang Malingping.
Yani menambahkan bahwa aksi ini juga bertujuan untuk memberitahukan kepada para pengemudi jurusan lain, seperti Munjul-Cibaliung, bahwa mereka juga solid dalam menuntut keadilan.
Para pengemudi angkot berharap agar pemerintah daerah setempat segera bertindak tegas.
Mereka meminta agar kendaraan pribadi yang berkedok travel dan tidak memiliki izin resmi segera ditertibkan.
“Segera ditertibkan, tapi kalau yang ada izin tidak apa-apa,” ujar Yani dengan nada penuh harap.
Senada dengan Yani, Sukri, pengemudi angkutan umum lainnya, juga menyampaikan keluh kesahnya.
Ia mengatakan bahwa kondisi di Terminal Serang saat ini sangat memprihatinkan, nyaris tidak ada calon penumpang sama sekali, baik pemudik maupun penumpang biasa.
Bahkan, Sukri mengungkapkan bahwa para pengemudi dari jurusan Munjul, Cibaliung, hingga Malingping terpaksa menunggu berhari-hari di terminal Serang.
Ironisnya, setelah menunggu lama, mereka hanya berhasil mendapatkan satu atau dua orang penumpang saja.
Sukri juga menegaskan bahwa aksi sweeping ini dilakukan karena rasa kecewa yang mendalam terhadap pemerintah Provinsi Banten.