
Salah satu contohnya adalah Jasmine Mooney, seorang aktris dan pengusaha asal Kanada berusia 35 tahun, yang ditahan selama 12 hari hanya karena menyerahkan diri di perbatasan Amerika Serikat dan meminta visa baru.
Kisah lainnya diceritakan oleh Rebecca Burke, seorang seniman komik berusia 28 tahun dari Wales yang sedang melakukan perjalanan ransel melintasi Amerika Utara.
Ia ditahan selama tiga minggu karena melakukan pekerjaan rumah tangga sebagai imbalan atas akomodasi yang diterimanya.
Ayahnya memberikan penjelasan saat putrinya dibawa ke pesawat dalam keadaan diborgol “seperti Hannibal Lecter,” sebuah kisah yang sangat miris untuk seorang keluarga sendiri dan dihadapannya juga.
Bukan itu saja, Lucas Sielaff, seorang pemuda berusia 25 tahun dari Jerman, juga mengalami pengalaman pahit.
Ia dibelenggu dan ditahan selama 16 hari saat sedang berlibur di Meksiko dan Amerika Serikat bersama tunangannya yang merupakan warga asli negara Amerika Serikat.
Alasan penahanannya diduga karena ia memberikan jawaban yang salah saat diinterogasi akibat kendala bahasa.
Kasus-kasus seperti ini semakin memperkuat kekhawatiran bahwa kebijakan imigrasi yang ketat dapat berdampak tidak adil dan merugikan bagi para turis Amerika Serikat yang tidak bersalah.
Kisah-kisah penahanan dan pelarangan untuk masuk seperti diatas menjadi perhatian serius bagi banyak negara.
Pemerintah Kanada, Inggris, Jerman, Denmark, dan Finlandia bahkan telah mengeluarkan pembaruan saran perjalanan bagi warga negara mereka yang berencana mengunjungi Amerika Serikat.
Empat negara terakhir secara khusus menekankan perlunya kehati-hatian ekstra bagi pengunjung transgender, mengingat rencana Trump untuk menolak masuk siapa pun yang dianggap telah “menyalahartikan” jenis kelamin kelahiran mereka.
Hal ini menunjukkan bahwa dampak kebijakan imigrasi Amerika Serikat tidak hanya dirasakan oleh para imigran, tetapi juga oleh komunitas internasional yang lebih luas.
Anggota parlemen Kanada, Charlie Angus, bahkan secara terbuka menyerukan kepada warga Kanada untuk menghindari perjalanan ke Amerika Serikat jika memungkinkan.
Ia juga mendesak pemerintah Kanada untuk membela warga negaranya yang hak-haknya dilanggar akibat penahanan sewenang-wenang di perbatasan Amerika Serikat.
Pernyataan ini mencerminkan betapa seriusnya kekhawatiran yang dirasakan oleh negara-negara tetangga dan sekutu Amerika Serikat terhadap kebijakan imigrasi yang diterapkan.
Perusahaan riset industri Tourism Economics memprediksi penurunan sebesar 5,1 persen pada wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Amerika Serikat untuk sepanjang tahun 2025.
Angka ini merupakan revisi yang signifikan dari perkiraan sebelumnya yang memperkirakan kenaikan sebesar 8,8 persen.