
James meneliti perkembangan seorang anak ajaib bernama William Sidis dan menyatakan bahwa manusia hanya menggunakan sebagian kecil dari keseluruhan potensi mentalnya.
Pernyataan ini kemudian disalahartikan oleh media dan dikaitkan dengan kemampuan otak dalam bentuk persentase.
Faktanya, semua penelitian tentang otak menunjukkan bahwa tidak ada satu bagian pun dari otak kita yang tidak berfungsi.
Justru, karena berfungsi 100%, para ilmuwan dapat memetakan otak bagian demi bagian berdasarkan fungsinya.
Inilah alasan mengapa Dr. Harvey memotong-motong otak Einstein menjadi 240 bagian untuk diteliti secara detail.
Meskipun mitos 10% kapasitas otak terbantahkan, ada informasi menarik lain tentang otak manusia.
Jumlah koneksi di otak manusia ternyata lebih banyak daripada jumlah bintang di galaksi.
Hal ini disebabkan oleh jumlah sel saraf di otak manusia yang mencapai 100 miliar, dan setiap sel saraf dapat terhubung dengan ribuan sel saraf lainnya, membentuk jaringan saraf dengan total lebih dari 100 triliun koneksi.
Koneksi-koneksi saraf ini merepresentasikan memori dan proses belajar.
Ketika kita mempelajari hal baru, koneksi baru akan terbentuk dan koneksi yang sudah ada akan semakin kuat jika diulang-ulang.
Otak akan semakin efektif berpikir jika mendapatkan stimulus yang cukup.
Fenomena ini dalam neurosains dikenal sebagai neuroplastisitas, yang artinya otak tidak statis tetapi plastis dan dapat beradaptasi tergantung seberapa sering kita menggunakannya.
Inilah yang mungkin terjadi pada otak Einstein. Karena ia terus-menerus berpikir tentang sains dan hukum alam, struktur otaknya pun mengalami perubahan. (Iwan H)
Sumber: Youtube – Rumah Editor