
“Personel terluka hingga yang lebih fatal yaitu meninggal dunia, memang merupakan bagian dari risiko yang harus dihadapi setiap anggota Polri dalam penanganan konflik,” kata Kombes Polisi Areis.
Namun, kehilangan seorang anggota yang gugur saat bertugas tetap menjadi pukulan berat bagi seluruh keluarga besar kepolisian.
Lebih lanjut, Kombes Polisi Areis mengungkapkan bahwa almarhum Bripka Husni Abdullah meninggal dunia setelah mengalami luka tembak yang mematikan dari orang yang belum diketahui identitasnya.
“Almarhum meninggal dunia setelah mengalami luka tembak dari orang tak dikenal,” ungkapnya.
Kapolda Maluku menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya almarhum dan berharap agar keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan berat ini.
Sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian dan dedikasi almarhum dalam menjalankan tugas, Polda Maluku akan mengusulkan Bripka Husni Abdullah untuk mendapatkan penghargaan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB).
Penghargaan ini merupakan bentuk penghormatan tertinggi dari institusi kepolisian kepada anggota yang gugur dalam tugas.
Kapolda Maluku juga menyampaikan rasa prihatin dan sangat menyayangkan terjadinya perkelahian antar warga di saat suasana Idulfitri masih terasa.
Seharusnya, hari raya Idulfitri menjadi momen untuk saling menghormati, memaafkan, dan mempererat tali persaudaraan, bukan malah diwarnai dengan aksi kekerasan yang merenggut nyawa.
“Bapak Kapolda juga menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu liar yang beredar melalui grup-grup pesan instan maupun media sosial,” pinta Kombes Polisi Areis.
“Percayakan sepenuhnya kepada aparat TNI-Polri untuk menangani pertikaian ini sesuai dengan hukum yang berlaku,” tegasnya.